Gas Tangguh Idealnya USD 80 / barel
Kamis, 18 September 2008 – 19:21 WIB
JAKARTA- Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pakar management migas Widjajono Partowidagdo mematok harga gas paling relistis pada angka USD 80 per barel. Karena itu, ia berharap tim renegosiasi Gas Tangguh bisa mencapai pada angka tersebut, dalam mengemban misinya ke depan. ''Pada renegosiasi pertama kan sudah menjadi USD 38 per barel. Sedangkan harga minyak dunia saat ini sudah mencapai USD 120 per barel. Jadi untuk harga gas, kita ambil angka tengahnya saja, USD80.''
Menurut dia, jika pemerintah meminta renegosiasi harga gas tangguh dengan tidak menetapkan harga batas atas belum tentu bisa di terima China. Selain itu, China tidak terlalu tergantung terhadap energi dari luar negeri karena China memiliki cadangan batubara yang cukup banyak.
Baca Juga:
Sehingga jika ingin harga yang realistis yang bisa menjadi jalan tengah untuk kedua belah pihak, dengan harga minyak pada saat renegosiasi I sebesar USD 38 per barel. Sementara saat ini harga minyak sebesar USD 120 per barel. Sehingga angka USD 80 per barel bila diajukan pemerintah merupakan harga tengah yang kemungkinan besar bisa diterima pihak China. (wid)
JAKARTA- Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pakar management migas Widjajono Partowidagdo mematok harga gas paling relistis pada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mulai Dilepas, Ribuan Kontainer Tertahan Akibat Persetujuan Teknis
- Grab Business Forum 2024: Bahas Solusi Genjot Produktivitas Bisnis
- Sinar Mas Land & Astra Land Indonesia Berkolaborasi Kembangkan Kawasan Residensial Baru
- BRI Peduli Tebar CSR di SDN 01 dan 02 Gunung Geulis Bogor
- 50 Jurnalis dapat Beasiswa S2 dari BRI Fellowship Journalism
- Diminati Pasar, The Hudson Manhattan District Tahap 2 Dilanjutkan