Gawat, Bajak Laut Kembali Beraksi di Selat Malaka
Selasa, 23 Juli 2019 – 18:49 WIB

Bajak laut asal Venezuela kini meneror perairan Karibia. Ilustrasi: Pixabay
Perairan Asia Tenggara, terutama Selat Malaka, merupakan salah satu wilayah maritim terpenting bagi dunia. Layaknya Selat Hormuz, selat tersebut menjadi jalur utama kapal kargo dan tanker asal Timur Tengah dan Afrika menuju konsumen di Asia. Karena itu, kapal tersebut sering menjadi sasaran empuk perompak dari Malaysia, Indonesia, atau Filipina.
Beberapa tahun terakhir, otoritas dari negara sekitar memperketat penjagaan. Namun, masih banyak yang waswas dengan keadaan di perairan tersebut. Awal Juli, Tiongkok pun sempat menaikkan level siaga di perairan Asia Tenggara menjadi tiga. Padahal, saat kapal tanker di Selat Hormuz menjadi korban sabotase, Tiongkok hanya menaikkan level siaga menjadi dua. (bil/c14/dos)
Perairan internasional Asia Tenggara kembali beriak. Kemarin, Senin (22/7) sebuah kapal kargo dari Korea Selatan (Korsel) menjadi korban bajak laut setelah baru saja bertolak dari pelabuhan Singapura
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- 45 PMI Dipulangkan dari Malaysia Melalui Pelabuhan Dumai, Ada yang Sakit Kulit
- Perkuat Diplomasi Kebangsaan RI Hadapi Geo-Ekonomi, Ibas Mendorong Kolaborasi ASEAN Plus
- Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Kunjungi Perum Bulog