Gawat! Hubungan Korut-Korsel Memanas Gara-gara Meninggalnya Orang Ini

Gawat! Hubungan Korut-Korsel Memanas Gara-gara Meninggalnya Orang Ini
Kim Yang-gon (kiri). Foto AP/Jawa Pos
"(Kematian Kim) ini akan membawa dampak buruk bagi hubungan intra-Korea," ujar Yang Moo-jin, pengamat politik sekaligus dosen di University of North Korean Studies di Kota Seoul. Tanpa Kim, lanjut dia, dialog dan upaya rekonsiliasi dua Korea akan terbengkalai. Sebab, peran Kim dalam hubungan intra-Korea tidak akan bisa digantikan pejabat Korut yang lain. 

"Sebagai pejabat Korut, Kim sangat aktif. Dia sering memaparkan ide tentang kebijakan-kebijakan yang mendukung rekonsiliasi. Dia juga berani memberikan masukan kepada pemimpin Korut dalam hal rekonsiliasi," lanjut Yang. Di mata pengamat politik yang lain, Kim Yong-hyun dari Dongguk University, Kim adalah sosok yang moderat. Dengan demikian, dia bisa menjadi jembatan bagi dua Korea.

Yong-hyun curiga para politikus Korut yang tidak suka kepada Kim sengaja "merancang" kecelakaan maut tersebut. "Kim bukan satu-satunya politikus Korut yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas saat karirnya sedang bagus," tegasnya. Pada 2003 Kim Yong-sun yang juga mengurusi rekonsiliasi dua Korea mati dalam kecelakaan lalu lintas. Dialah salah seorang penggagas KTT Utara-Selatan pada 2000.

Pada 2010 Ri Je-Gang juga tewas dalam kecelakaan mobil. Saat itu dia dirumorkan terlibat dalam perselisihan politik dengan mendiang Jang Song-thaek, saudara ipar mendiang Kim Jong-il. Sebelumnya, pada 2006, Jang menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Namun, dia selamat. Dia dieksekusi mati oleh Jong-un pada 2013 karena dianggap membahayakan keutuhan bangsa. 

SEOUL - Hubungan antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) diperkirakan memanas. Itu setelah Korut kehilangan salah seorang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News