Gawat, Mobil Ketua Panwaslu Langkat Dua Kali Dibakar

Gawat, Mobil Ketua Panwaslu Langkat Dua Kali Dibakar
Bom molotov. Foto: pinterest.com

Akibatnya, kaca depan retak di bagian pinggir paling bawah. Tak hanya itu, lampu sebelah kanan juga hampir terbakar dan terkena pula kain plafon teratak yang berada di halaman rumah.

Kejadian itu baru diketahui Aidil ketika istrinya meneleponnya. Sontak, Aidil dan dua orang rekannya langsung meluncur ke rumahnya. "Kejadian ini sudah yang kedua kali, setelah percobaan pertama berhasil digagalkan," ujar Aidil Fitri kepada wartawan.

Kejadian pertama, kata dia, terjadi pada Selasa (3/10) lalu, saat dirinya pulang dari kantor Panwaslu Langkat sekitar pukul 03.30 WIB. Saat masuk ke rumah, orang tak dikenal mencoba membakar mobil dinasnya itu. Saat itu, terdengar suara ledakan dan api menyala di bagian ban belakang kanan yang mengakibatkan satu ban mobil dinas tersebut pecah dan habis terbakar.

Saat itu, Aidil dan ayah mertuanya berhasil memadamkan api yang tak sempat merembet ke bagian lainnya. Atas kejadian ini, Aidil Fitri akan melaporkannya ke Polres Langkat untuk ditindaklanjuti dan dilakukan proses penyelidikan.

Aidil sendiri mengaku tidak mengetahui pasti apa motif terror yang dialaminya. Menurutnya, selama ini hubungan dia dengan parpol maupun para bakal calon kepala daerah cukup baik. Demikian juga dengan masyarakat di Kabupaten Langkat dan lingkungan sekitar rumahnya. "Nggak tahu saya, entah terbakar atau dibakar. Yang pasti, hubungan saya selama ini baik dengan warga dan parpol," jelas Aidil.

Disinggung, apakah ada orang yang dicurigai atau sempat melihat orang yang membakar? dirinya, menampiknya. Selama ini, tidak ada yang dicurigai dan melihat pelaku. "Itu tadi, tidak tahu saya apa motifnya," jelasnya.

Namun diakuinya, aksi pecobaan pembakaran mobil dinasnya ini merupakan yang kedua kalinya. “Iya, sudah kali kedua ini menimpa saya. Yang pertama ketahuan, jadi belum sempat terbakar. Sementara yang kedua ini saya masih di kantor dan mendapat kabar dari istri saya," terangnya.

Dia pun berharap, Polres Langkat segera mengungkap dan menangkap pelaku pembakaran mobilnya, dan dirinya tidak lagi mendapat teror. "Kalau teror sebelumnya tidak ada. Cuma pembakaran mobil ini saja," tegasnya.

Situasi di Kabupaten Langkat, Sumut, kian memanas menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News