Gayus Curiga Ada Upaya Membungkam Panda
Sabtu, 29 Januari 2011 – 00:23 WIB

Gayus Curiga Ada Upaya Membungkam Panda
JAKARTA-Gayus Lumbuun, salah seorang fungsionaris DPP PDIP, mencurigai ada upaya pihak tertentu untuk membungkam Panda Nababan, dengan ditahannya dia pada hari ini, Jumat (28/1) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun, wakil rakyat dari PDIP di DPR RI ini, enggan merinci siapa gerangan pihak tertentu yang dimaksudkannya tersebut.
“Seperti Kita ketahui, Komisi III saat ini sedang gencar memanggil lembaga penegak hukum, termasuk KPK akan dijadwalkan pekan depan. Nah, Panda itukan termasuk yang vokal di Komisi III,” papar utusan khusus PDIP dari Departemen Hukum partai tersebut, yang sejak sore tadi hingga malam, bertandang ke KPK untuk memantau kondisi Panda Nababan yang akan dijebloskan ke tahanan.
Baca Juga:
Menurut Gayus dari apa yang diutarakan Panda dalam berbagai kesempatan rapat kerja di Komoso III, pemanggilan institusi terkait di lingkungan penegak hukum, dan saat berkomentar di media, tampak jelas betapa sikap Panda sangat tegas dalam permasalahan hukum ditanah air. “Nah, tidak mustahil ada pihak yang tidak menyukainya,” duganya.
Berarti ada ketakutan Pimpinan KPK bakal dicecar Panda saat di Komisi III kelak pekan depan? Lagi-lagi politisi kawakan dari PDIP yang juga profesor ini enggan memastikan bila diisukan demikian. “Bisa disimpulkan sendirilah seperti apa,” tukas Gayus.
JAKARTA-Gayus Lumbuun, salah seorang fungsionaris DPP PDIP, mencurigai ada upaya pihak tertentu untuk membungkam Panda Nababan, dengan ditahannya
BERITA TERKAIT
- Akademisi Nilai Dominasi TKA China Picu Kekhawatiran di Tengah Investasi RRC
- KPK Sita 14 Bidang Tanah Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan Jalan Tol Trans-Sumatera
- Versi Kepala BGN, Masalah Keracunan Setelah Menyantap MBG Akibat Urusan Teknis
- Ini Cara Pertamina Mendorong Pekerja Menjadi Role Model Dekarbonisasi
- Ikadin Berikan Sejumlah Masukan ke Pemerintah & DPR Soal RUU KUHAP
- IADO Siap Dukung Kesuksesan Kejuaraan Dunia Sambo Usia Muda dan Junior 2025