Gedung Konsulat AS di Istanbul Diserang Militan

jpnn.com - ISTANBUL - Gedung konsulat Amerika Serikat di Turki diserang kelompok bersenjata, beberapa jam setelah serangan bom di sebuah kantor polisi di ibukota Turki, Istanbul, Senin (10/8).
Akibat penembakan tersebut, setidaknya melukai 10 orang, termasuk tiga polisi. Salah satu dari dua wanita penyerang berhasil ditangkap dalam keadaan terluka. Polisi juga berhasil menyita senapan dan persenjataan lainnya.
Gubernur Istanbul mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pelaku yang bertanggung jawab atas peristiwa itu adalah Kelompok Front Militer Pembebasan Rakyat Revolusioner, atau DHKP-C. Dan DHKP-C telah mengklaim peristiwa terkutuk itu dalam sebuah pernyataan di situs mereka.
"Penyerang dari DHKP-C yang berhasil ditahan itu adalah wanita bernama Hatice Asik," ujar Gubernur Istanbul seperti dilansir BBC, Senin (10/8).
Kelompok ini juga sebelumnya mengklaim serangan bunuh diri yang terjadi tahun 2013 di kedutaan besar AS di ibukota, Ankara.
Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah tweet mengatakan kantor konsulat di Turki ditutup sementara sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dilaporkan BBC, serangkaian serangan ini terjadi beberapa minggu setelah melancarkan peperangan melawan terorisme.
Sejak Minggu (9/8) malam hingga pagi tadi sedikitnya serangan tersebut telah menewaskan enam anggota pasukan keamanan di tengah meningkatnya ketegangan antara pemerintah dan militan Kurdi.
ISTANBUL - Gedung konsulat Amerika Serikat di Turki diserang kelompok bersenjata, beberapa jam setelah serangan bom di sebuah kantor polisi di ibukota
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza