Gegar Otak, Picu Afasia

Gegar Otak, Picu Afasia
Gegar Otak, Picu Afasia
DALAM bahasa medis, afasia merupakan gangguan kemampuan berbahasa, seperti adanya pengulangan, perpanjangan, serta blocking pada saat berbicara. Ini bisa terjadi karena adanya gangguan psikososial atau sebab lain yang mengganggu fungsi organ bicara. Salah satu pemicu afasia adalah gegar otak.

“Penyebab cedera otak pada umumnya disebabkan karena kelainan pembuluh darah. Kelainan tersebut juga dapat dinamakan pendarahan otak, gangguan pembuluh darah otak, atau gegar otak karena terjadinya kecelakaan lalu lintas,” ujar ahli terapis wicara, Abdul Karim AMd TW SPd, dari RS Hermina Palembang.

Otak membutuhkan oksigen dan glukosa untuk dapat berfungsi. Jika terjadi gangguan, maka sistem aliran darah otak akan terganggu. “Bagian otak yang berfungsi untuk kemampuan berbahasa adalah sisi kiri otak. Itulah sebabnya, jika otak sisi kiri kita terganggu, maka kemungkinan akan mempengaruhi komunikasi kita,” ungkap Abdul Karim.

Masih menurut Karim, permasalahan yang sering timbul jika mengalami afasia, antara lain kelumpuhan separuh badan. Penderita afasia biasanya mengalami kelumpuhan separuh tubuh sebelah kanan dan pengontrolan otot-otot pada satu sisi tubuh rusak. “Dapat juga mempengaruhi proses menelan pada saat makan dan minum karena cedera otak ini dapat menyebabkan kelumpuhan otot mengunyah dan menelan, serta kelumpuhan hingga mati rasa di pipi,” terangnya.

DALAM bahasa medis, afasia merupakan gangguan kemampuan berbahasa, seperti adanya pengulangan, perpanjangan, serta blocking pada saat berbicara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News