Gegara Hakim Itong, MA Siapkan Sanksi untuk Ketua PN Surabaya
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawasan Mahkamah Agung (Bawas MA) memeriksa Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pascapenangkapan Hakim Itong Isnaeni Hidayat dan panitera pengganti Hamdan.
MA akan memberikan sanksi disiplin apabila Ketua PN Surabaya tidak melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap jajarannya.
Kepala Biro Hukum dan Humas MA Sobandi mengatakan mekanisme tersebut diatur dalam Maklumat Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 01/Maklumat/KMA/IX/2017 tentang Pengawasan dan Pembinaan Hakim, Aparatur Mahkamah Agung, dan Badan Peradilan di Bawahnya.
"Akan memeriksa apakah Ketua PN Surabaya sudah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap hakim dan aparatur pengadilan sesuai Maklumat Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017," kata dia, Jumat (21/1).
"Jika ternyata belum, dapat saja MA menjatuhkan hukuman disiplin sesuai aturan di MA."
Sobandi menjelaskan apabila tidak dipenuhinya kewajiban pengawasan dan pembinaan atasan langsung akan dikenai sanksi administrasi ringan, sedang, atau berat setelah dilakukan pemeriksaan.
Nantinya, tim pemeriksa akan melaporkan hasil pemeriksaan kepada Kepala Bawas MA.
"Pemeriksaan itu enggak lama, antara sehari atau paling lama seminggu. Hasil pemeriksaan nanti dilaporkan oleh pemeriksa kepada Kepala Badan Pengawasan," tambah dia.
MA tengah memeriksa Ketua Pengadilan Negeri Surabaya pascapenangkapan Hakim Itong Isnaeni Hidayat. Apabila terbukti abai, Ketua PN Surabaya akan dikenakan sanksi.
- PT BMI Ajukan PK ke MA dan Minta Eksekusi Lahan Ditunda
- Suap Ardian Novianto, Mantan Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara
- Inilah Dosa SYL, Pakai Duit Suap Buat Kepentingan Keluarga
- KPK Bidik Keluarga SYL yang Menikmati Uang Hasil Korupsi, Siapa?
- Usut Kasus Mafia Hukum, KPK Periksa 2 Hakim Agung yang Menyidangkan Perkara KM50
- Usut Kasus Suap di MA, KPK Periksa 2 Hakim Agung