Gegara Virus Corona, Pasar Beriman Tomohon Diminta Tutup Sementara

"Interaksi antara satwa liar dan manusia baik melalui aktivitas memelihara dan mengonsumsi harus diperhatikan agar tidak terjadi penularan virus," kata Cahyo kepada Hellena Souisa dari ABC Indonesia.
"Kalau akhirnya kita sekarang menemukan beberapa jenis [virus] yang semestinya tidak ada di manusia tapi bisa menular ke manusia, itu akibat tingginya interaksi antara manusia dan satwa liar itu."

Sebagai tempat tempat interaksi antara manusia dan hewan liar, maka pasar hewan di Tomohon dinilai Cahyo sebagai tempat yang berpotensi tinggi menularkan virus.
Karena itu Cahyo meminta semua kementerian terkait dan lembaga penelitian agar terlibat aktif menggali potensi adanya virus-virus ini, sambil langkah pencegahan dilakukan.
"Klaim warga Tomohon yang sudah biasa mengonsumsi [satwa liar] dan tidak mengalami gangguan kesehatan apapun selama ini sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut."
"Tetapi selama belum ada penelitian yang bisa menjelaskan mengapa mereka tidak pernah sakit, usaha pencegahan seperti tidak mengonsumsi satwa liar sebaiknya dilakukan," kata Cahyo.
Aktivis minta pemerintah mengatur pasar
Sementara itu, Garda Satwa Indonesia, salah satu organisasi nirlaba yang memperjuangkan kesejahteraan beberapa waktu yang lalu juga menyerukan agar Pasar Beriman diatur.
Meski bukan sumber penyebaran virus corona, namun kehadiran Pasar Beriman, sebuah pasar hewan yang menjual binatang-binatang seperti kelelelawar di Tomohon Sulawesi Utara disarankan untuk ditutup paling tidak untuk sementara
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka