Gegara Virus Corona, Pasar Beriman Tomohon Diminta Tutup Sementara

Gegara Virus Corona, Pasar Beriman Tomohon Diminta Tutup Sementara
Kelelawar atau Paniki yang dijual di Pasar Tomohon.

"Interaksi antara satwa liar dan manusia baik melalui aktivitas memelihara dan mengonsumsi harus diperhatikan agar tidak terjadi penularan virus," kata Cahyo kepada Hellena Souisa dari ABC Indonesia.

"Kalau akhirnya kita sekarang menemukan beberapa jenis [virus] yang semestinya tidak ada di manusia tapi bisa menular ke manusia, itu akibat tingginya interaksi antara manusia dan satwa liar itu."

Gegara Virus Corona, Pasar Beriman Tomohon Diminta Tutup Sementara Photo: Tikus sawah adalah salah satu komoditas yang dijual di pasar ekstreme 'Beriman' di Kota Tomohon.

 

Sebagai tempat tempat interaksi antara manusia dan hewan liar, maka pasar hewan di Tomohon dinilai Cahyo sebagai tempat yang berpotensi tinggi menularkan virus.

Karena itu Cahyo meminta semua kementerian terkait dan lembaga penelitian agar terlibat aktif menggali potensi adanya virus-virus ini, sambil langkah pencegahan dilakukan.

"Klaim warga Tomohon yang sudah biasa mengonsumsi [satwa liar] dan tidak mengalami gangguan kesehatan apapun selama ini sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut."

"Tetapi selama belum ada penelitian yang bisa menjelaskan mengapa mereka tidak pernah sakit, usaha pencegahan seperti tidak mengonsumsi satwa liar sebaiknya dilakukan," kata Cahyo.

Aktivis minta pemerintah mengatur pasar

Sementara itu, Garda Satwa Indonesia, salah satu organisasi nirlaba yang memperjuangkan kesejahteraan beberapa waktu yang lalu juga menyerukan agar Pasar Beriman diatur.

Meski bukan sumber penyebaran virus corona, namun kehadiran Pasar Beriman, sebuah pasar hewan yang menjual binatang-binatang seperti kelelelawar di Tomohon Sulawesi Utara disarankan untuk ditutup paling tidak untuk sementara

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News