Gelar Kejurnas Secara Virtual, Gus Nabil: Pertama Dalam Sejarah Pagar Nusa

Kejurnas dan Festival ini berhasil digelar secara mandiri dan berdikari. Acara ini digelar tanpa meminta dan mengemis kepada pihak lain.
"Kejuaraan yang kita selenggarakan dua kali itu semuanya dilaksanakan secara mandiri, dilaksakan secara berdikari, kita tidak pernah minta ke mana-mana dan mengemis ke mana-mana. Alhamdulillah kita bisa melaksanakan ini secara gotong royong seluruh pendekar pagar nusa," papar Gus Nabil.
Pagar Nusa, menurut Gus Nabil, sebagai mana namanya Pagar NU dan bangsa, menjadi pagar Nahdlatul Ulama dan bangsa ini tidak hanya mengandalkan otot saja tetapi juga menggunakan akal. Tidak hanya butuh olah fisik saja namun juga sangat memerlukan olah mental dan olah spiritual.
“Kesuksesan kita di kejuaraan kali ini merupakan salah satu bagian dari khidmah kepada pencak silat. Pencak silat ini kalau kita bagi ada dua bagian yang pertama adalah pencak silat prestasi dan kedua adalah pencak silat tradisi," ungkapnya.
Dia menyebut melaksanakan kejuaraan nasional ini merupakan bagian penting khidmah kepada pencak silat secara prestasi dan pencak silat secara tradisi juga lebih luas lagi.
Seluruh aliran juga memiliki jurus dan juga memiliki kekayaan masing-masing, khasanah masing-masing yang tentunya.
Hal itu, kata dia menjadi bagian dari kekayaan bahwa pagar nusa memiliki kekayaan khasanah jurus yang luar biasa.
"Saya mengucapkan terima kasih dan mengucapkan rasa bangga kepada seluruh peserta dan selamat kepada para juara," ujar Gus Nabil.(fri/jpnn)
Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan Festival IV Pagar Nusa telah berlangsung secara virtual pada 4-6 Maret 2022.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Gandeng Ajik Krisna, Perkumpulan Pengusaha Tangguh Berkibar Buat Sejarah Bagi UMKM
- NU Adalah Kunci, Nahdiyin Jadi Penentu Pemenang Pemilu
- Jazuli Juwaini Mengajak Masyarakat Menjaga dan Melestarikan Seni Pencak Silat sebagai Warisan Dunia
- Atlet Pencak Silat Madura Juara II di Fornas VII, Mayjen Farid: Ini Membanggakan
- Etnik Tionghoa Sepenuhnya Bagian dari Indonesia, Ketua FSI Beber Sejarahnya
- PM Belanda Akui Kemerdekaan RI 17 Agustus 45, Bonnie Triyana Sampaikan Catatan Kritis