Gelar Kerajaan untuk Wako Makassar karena Bawa Sombere Mendunia

Gelar Kerajaan untuk Wako Makassar karena Bawa Sombere Mendunia
Raja Gowa Andi Maddusila Sultan Alauddin II Karaeng Katangka menyerahkan Pantonro kepada Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto. Foto: Istimewa for JPNN

Dia mengatakan, kebudayaan memiliki nilai sangat penting dalam kemajuan bangsa.

"Ibaratnya, negara atau kota adalah tubuh manusia. Maka, suatu bangsa atau kota adalah jasad atau wujud kasarnya. Sedangkan kebudayaan itulah rohnya," ucap Danny.

Berpegang prinsip itu, Danny selalu berusaha menyinergikan budaya sebagai warisan masa lalu dengan pemerintahan. Hal itulah yang membuatnya menemukan kata sombere.

"Saat saya memulai memimpin Makassar, saya agak bingung dari kata apa saya memulai. Maka di situlah saya mengenal satu warisan budaya begitu tinggi maknanya yakni kata sombere," imbuh Danny.

Menurut Danny, sombere adalah kata yang sangat susah dipadankan dengan bahasa apa pun.

Dalam bahasa Inggris, sombere menyerupai great hospitality, great humble, dan great brotherhood. Namun, kata dalam bahasa Inggris itu belum menyamai sombere.

Danny mengatakan, selain mengambil dari kearifan lokal, dirinya juga menukil Surah Al Fatihah.

Dalam surah itu terdapat kata kunci. Yakni, petunjuk jalan yang lurus ke depan dengan mengikuti orang-orang beriman sebelumnya yang bermakna sejarah masa lalu.

Kepedulian dan kerja keras Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengangkat kebudayaan daerah berbuah penghargaan bergengsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News