Gelar Webinar, Pemuda Katolik Jabar Soroti Sejumlah Persoalan Termasuk Efektivitas Vaksinasi COVID-19

Gelar Webinar, Pemuda Katolik Jabar Soroti Sejumlah Persoalan Termasuk Efektivitas Vaksinasi COVID-19
Ketua Pemuda Katolik Komda Jabar Edi Silaban bersama para pembicara saat Webinar yang digelar Pemuda Katolik pada Kamis (29/7). Foto: Tangkapan layar

Aspirasi

Ketua Gemabudhi Jawa Barat Daryanto menyampaikan minimnya edukasi baik dari pemerintah maupun dari stakeholder terkait, koordinasi antar instansi masih berjalan masing-masing.

“Sebenarnya saya tidak setuju dengan sentra vaksinasi yang berubah gitu. Jadi kita ditetapkan di dalam satu tempat seperti itu jadi misalkan di mall menjadi sentra vaksin. tapi ketika masuk vaksin keduanya masyarakat bingung,” ujar anggota Komisi VI DPRD Kota Bekasi itu.

Ketua Peradah Jawa Barat Nyoman Iweg mengaku masih kesulitan dengan segala upaya koordinasi sinergi antara lembaga, badan ataupun instansi pemerintahan. Iweg memandang perlu ada perubahan pada sistem yang ada di pemerintahan khususnya untuk mempercepat distribusi vaksin.

“Kami menemukan bahwa mereka enggan untuk divaksin itu terutama karena merasa bahwa vaksin itu bukan solusi. Kedua, banyak orang pun yang sudah yang sudah melakukan vaksin dan bercerita bahwa ketika vaksin proses cukup lama karena ketika mereka datang dari pagi berbondong-bondong dari jam 6 jam 7 lalu baru selesai sore” kata dia.

Ketua PW GP Ansor Jawa Barat Deni Ahmad Haidar menekankan banyak orang yang tidak memiliki kompetensi kesehatan tiba-tiba berfatwa soal kesehatan.

“Giat kami makin serius melakukan sosialisasi, ikhtiar kita melakukan edukasi terhadap saudara kita harus kita supaya mereka mau di vaksin. Tentu juga pemerintah harus menyiapkan, jangan sampai nanti masyarakatnya sudah oke mau di vaksin namun vaksinnya euweuh,” jelas Haidar.

Pada sesi kedua, Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat Reza Arfah mengapresiasi forum yang diselenggarakan oleh Pemuda Katolik Jabar. Ada beberapa persoalan yang Reza soroti yaitu pentingnya pendekatan promotif dan preventif dibanding dengan pendekatan praktis bahwa kita Masyarakat, mendorong masyarakat percaya pada ilmu akademi kesehatan, memperkaya literasi edukasi, pentingnya dialog ke rumah dan saung saung RT atau RW sampai pada program vaksin door to door ke rumah warga.

Pandemi Covid-19 memberikan tantangan besar yang berpengaruh nyata dalam berbagai sektor di antaranya sektor sosial, pariwisata, dan pendidikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News