Gelar Webinar, Pemuda Katolik Jabar Soroti Sejumlah Persoalan Termasuk Efektivitas Vaksinasi COVID-19

Gelar Webinar, Pemuda Katolik Jabar Soroti Sejumlah Persoalan Termasuk Efektivitas Vaksinasi COVID-19
Ketua Pemuda Katolik Komda Jabar Edi Silaban bersama para pembicara saat Webinar yang digelar Pemuda Katolik pada Kamis (29/7). Foto: Tangkapan layar

“Jangan pernah mempertentangkan ekonomi dan kesehatan bagaimanapun juga ekonomi tidak akan berjalan tanpa sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas bagaimanapun juga kesehatan dan hak paling dasar untuk ekonomi yang lebih kuat kemajuan,” tegas Reza.

Ketua Gemaku Jawa Barat Irwan Limantari beranggapan kurangnya komunikasi dari petugas kesehatan pada vaksinasi lansia terkait penyakit bawaan.

“Di lapangan apa yang saya temui mereka tidak vaksin karena pendengar banyak berita-berita hoax, padahal mungkin ada penyakit bawaan yang membuat banyak lansia belum bisa di vaksin. Ini mesti diluruskan” tegas Irwan.

Dari perspektif Analis Kebijakan KKPOD Eduardo Edwin Ramda menerangkan pada geografi sosial masyarakat Jabar terkait vaksinasi dibagi menjadi tiga yaitu masyarakat comuter (penyangga ibu kota), masyarakat industri (sulit WFH), Masyarakat religius. Adapun problematika paling serius adalah supply vaksin yang terhambat.

Solusinya pemerintah harus segera melaksanakan impor maupun produksi mandiri. Kajian lain, lanjut Eduardo, yaitu alasan masyarakat kurang bersedia vaksinasi Covid-19 paling tertinggi adalah respon pemerintah terhadap Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) (55.5%) disusul vaksin tidak efektif karena minimnya edukasi (25.4%), dan merasa tidak butuh vaksin (19%) diurutan ketiga.

“Kalau kita melihat kondisi sosial masyarakat yang sangat religius artinya ada pedoman hidup masyarakat di sana lebih mendengar suara tokoh agama dan dengan adanya fenomena tersebut dapat dikatakan bahwa masyarakat Jawa Barat sebagian besar merupakan masyarakat religius dan peran tokoh agama menjadi penting,” papar Eduardo.

Ada beberapa rekomendasi Analis Kebijakan KPPOD tersebut yaitu Evaluasi dan pangkas prosedur yang rumit, koordinasi yang diperkuat terkait sosialisasi, peran tokoh agama yang penting, optimalisasi fast respon penanganan KIPI, masyarakat tidak dibebani perspektif kewajiban, dan pelibatan organisasi masyarakat lokal dalam proses percepatan vaksinasi.

Webinar diselenggarakan tersebut merupakan hasil kerja sama dengan organisasi kepemudaan lintas iman di Jawa Barat diantaranya Pemuda Katolik Jabar, PW GP Ansor Jabar, PW Pemuda Muhammadiyah Jabar, Gemabudhi Jabar (Buddha), Gemaku Jabar (Khonghucu) dan Peradah Jabar (Hindu).(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Pandemi Covid-19 memberikan tantangan besar yang berpengaruh nyata dalam berbagai sektor di antaranya sektor sosial, pariwisata, dan pendidikan.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News