Gelembung Perjalanan Percepat Pemulihan Ekonomi Bintan & Batam

Gelembung Perjalanan Percepat Pemulihan Ekonomi Bintan & Batam
Turis China di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Foto: Antara/Ogen

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta Dianta Sebayang menyebut kebijakan travel bubble antara Batam-Bintan dengan Singapura dapat mendorong pemulihan ekonomi Batam dan Bintan.

Seperti yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendorong travel bubble antara Batam-Bintan dengan Singapura untuk mempercepat pemulihan ekonomi, Senin (24/1).

"Travel bubble ini sangat dimaklumi, apalagi memang daerah Batam dan Bintan itu, wisatawan utamanya dari Singapura, sekaligus Batam dan Bintan merupakan salah satu tujuan utama wisata orang Singapura. Jadi sangat bisa dimaklumi, bahwa itu adalah salah satu cara mendorong lagi pemulihan ekonomi di Batam dan Bintan," kata Dianta, melalui sambungan telepon, Selasa (25/1).

Selain itu, lanjut Dianta, Batam dan Bintan relatif bukan tujuan wisata domestik. Sehingga, menurutnya kebijakan ini cukup baik diterapkan.

Namun, Dianta menekankan penerapan protokol kesehatan dalam travel bubble yang sudah ditetapkan, terutama dari Singapura yang akan menuju ke Batam dan Bintan.

Seperti halnya, tes PCR tidak hanya dilakukan di Singapura saja, begitu sampai di Batam dan Bintan wisatawan harus tes PCR ulang.

"Kebijakan travel bubble ini tergantung kondisi Omicron, dilihat dari wilayah masing-masing. Kalau masih level 1 dan 2 (Batam dan Bintan) masih bisa dilakukan, tapi kalau sudah level 3-4 memang kita harus menjaga. Apalagi Singapura kan juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat juga, kita harus menyesuaikan juga kondisi Covid-19 di sana bagaimana, kalau tinggi, kita juga sama, butuh hubungan erat antara kondisi kesehatan di Singapura dan Batam-Bintan," tandasnya.

Sebelumnya, Pemerintah mendorong Travel Bubble antara Batam, Bintan dengan Singapura. Menko Airlangga menegaskan hal ini dilakukan untuk mendorong pemulihan ekonomi, terutama sektor pariwisata di Batam dan Bintan, dengan menerapkan kebijakan yang memungkinkan masuknya Wisatawan Asing (dari Singapura), tetapi hanya di Kawasan tertentu dan terbatas, sehingga dapat menjaga pengendalian penyebaran Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan.

Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta Dianta Sebayang menyebut kebijakan travel bubble antara Batam-Bintan dengan Singapura

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News