Gelisah Solid-State
Oleh: Dahlan Iskan

Norwegia sudah mencapai tipping point: sudah lebih banyak pembeli mobil listrik daripada pembeli mobil bensin.
Tiongkok menjadi produsen terdepan. Baik jumlah mobilnya maupun jumlah mereknya.
Amerika Serikat lagi kebakaran jenggot. Kaget. Lalu bergegas gerak sana-sini.
Tesla, Sony, Apple, Huawei ikut terjun ke mobil listrik. Sampai-sampai ada yang meramal: mobil masa depan dikuasai oleh mereka yang datang bukan dari ''orang mobil''.
Kini Ford lagi mencoba mengejar Tesla. Yang sudah jauh di depan. Mustang pun diluncurkan sebagai andalan mobil listrik dari Ford. Minggu depan Ford meluncurkan mobil pikap Maverick. Secara besar-besaran.
Apa kabar Toyota?
Toyota, sebagai pabrik mobil terbesar di dunia, kelihatan tenang-tenang saja. Ternyata tidak. Toyota lagi menyiapkan ''sapu jagad''. Toyota akan muncul belakangan, tetapi akan jadi pemenangnya. Setidaknya begitu harapannya.
Toyota, seperti dilansir Nikkei minggu lalu, sedang menyiapkan baterai yang berbeda. Yang bukan litium-ion. Yang bisa punya jarak tempuh 1.000 Km.
Mengikuti serunya persaingan teknologi baterai itu pikiran saya melayang ke Halmahera.
- PLN Indonesia Power UBH Raih Penghargaan Gold Medal Bintang 4 WISCA Award 2025
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- MBG Rizhao
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Srikandi PLN Indonesia Power Raih Anugerah Women’s Inspiration Awards 2025