Gempa dan Tsunami Setinggi 29 Meter Mengancam Selatan Jatim, Khofifah: Antisipasi Skenario Terburuk

Gempa dan Tsunami Setinggi 29 Meter Mengancam Selatan Jatim, Khofifah: Antisipasi Skenario Terburuk
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengunjungi rumah warga yang terdampak gempa bumi di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Sabtu (18/12/2021). ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Jatim

Selain itu, penguatan literasi bencana bagi masyarakat harus dilakukan supaya tahu yang mesti dilakukan saat terjadi bencana.

Khofifah menyatakan masyarakat juga harus mengerti bahwa di daerahnya berpotensi terjadi tsunami.

"Gempa sebenarnya sudah menjadi early warning system, sehingga sosialisasi tentang mitigasi bencana harus ditingkatkan karena masyarakat harus bisa melakukan evakuasi mandiri," ucapnya.

Sebab, kata eks Menteri Pemberdayaan Perempuan itu, kemungkinan jarak dari gempa ke tsunami biasanya hanya 20 menit saja, sehingga tidak akan terjangkau oleh sukarelawan.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Saya Mancing Ikan, Wali Kota Depok Mancing Keributan

Sebelumnya, Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono mengingatkan adanya potensi gempa bumi berkekuatan besar di selatan Jatim, sehingga diperlukan persiapan sejak dini.

Hal itu disampaikan Rahmat saat mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja ke wilayah terdampak gempa di Kabupaten Jember.

"Skenario terburuk ada di selatan Jawa dengan skala VI VII MMI. Potensi kerusakannya luar biasa dan bisa menimbulkan tsunami sampai 29 meter," ungkap Rahmat.

Gubernur Khofifah merespons peringatan BMKG soal gempa dan tsunami setinggi 29 meter mengancam selatan Jatim. Dia meminta pemda antisipasi skenario terburuk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News