Gerah Permainan Pasal, Simpan Palu Ketua MA Pertama
Senin, 25 Januari 2010 – 00:19 WIB
Asep memilih jalan hidupnya sendiri dengan mengajar di berbagai universitas swasta di Jakarta dan Bandung. Tentu, yang diajarkan juga tak jauh dari ilmunya selama ini, yakni mata kuliah hukum.
"Saya ingin menjadi orang bebas. Saya tak bisa bekerja dengan menentang hati nurani. Lama-lama juga makan ati kan," ujar Asep kepada Jawa Pos di ruang dosen Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung.
Dia mengungkapkan, profesi barunya sebagai dosen adalah dunia dinamis yang sesuai dengan hatinya. "Sekarang hidup yang saya jalani membikin saya lebih awet muda. Tiap hari bertemu mahasiswa yang cantik-cantik," jelas Asep yang wajahnya memang terlihat lebih muda dari usianya yang kini 48 tahun itu.
Dari Senin hingga Kamis, Asep mengajar di Universitas Trisakti, Jakarta. Pada akhir pekan dia harus ke Bandung. Di sana dia mengajar di beberapa universitas. Selain Universitas Parahyangan, dia mengajar di Unikom dan beberapa universitas swasta lain.
Nama hakim Asep Iwan Iriawan pernah menjadi momok para terdakwa kasus narkoba. Selama 1999-2000, lima bandar gede dia vonis mati di PN Tangerang.
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor