Gerakan Mudik Sehat dan Selamat Bertujuan Memitigasi Kecelakaan

Gerakan Mudik Sehat dan Selamat Bertujuan Memitigasi Kecelakaan
Jaringan Aksi Keselamatan Jalan menggelar diskusi Mudik Sehat dan Selamat. Foto: dok Jarak Aman

Sementara itu, Edo Rusyanto selaku koordinator Jarak Aman menilai para pemudik agar mempersiapkan diri secara maksimal agar mudik sehat dan selamat dapat terwujud.

“Langkah itu dapat dilakukan dengan cara berkendara rendah risiko sehingga memperkecil fatalitas kecelakaan lalu lintas jalan,” ujar Edo Rusyanto.

Dia menilai estimasi adanya sekitar 25,13 juta pemudik bersepeda motor, menuntut para pemudik lebih memprioritaskan keselamatan saat arus mudik maupun arus balik.

“Perlu diperhatikan faktor manusia seperti kesehatan fisik, menjaga emosi, dan menguasai teknik berkendara yang aman dan selamat. Keselamatan harus menjadi prioritas,” tegas Edo Rusyanto.

Selain itu, tambah dia, perlu diperhatikan faktor kendaraan dan faktor lain, seperti Barang bawaan dan manajemen istirahat saat perjalanan.

"Maklum, pada 2022 data Kepolisian RI menyebutkan bahwa ada 530 korban meninggal dunia akibat kecelakaan selama musim mudik,” tutur dia.

Sementara itu, Ketua Koalisi Pejalan Kaki (KPBB), Alfred Sitorus mengatakan arus pergerakan 123,8 juta orang apabila tidak dikelola dengan baik akan menjadi malapetaka seperti kasus kemacetan Brexit pada 2016 yang memicu pencemaran udara mematikan.

Dari 17 orang meninggal dunia pada Mudik Lebaran 1437 H/2016, 11 orang di antaranya ialah dengan ciri-ciri akibat keracunan emisi CO (Carbon Monoxide), selain paparan parameter lain yang diemisikan kendaraan bermotor.

Edo Rusyanto selaku koordinator Jarak Aman menilai para pemudik agar mempersiapkan diri secara maksimal agar mudik sehat dan selamat dapat terwujud.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News