Gerakan Non Blok Dianggap Masih Relevan Menjadi Kekuatan Penjaga Perdamaian

Gerakan Non Blok Dianggap Masih Relevan Menjadi Kekuatan Penjaga Perdamaian
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan paparan pada sesi di Konferensi “Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective” di Surabaya, Jumat (11/11). Foto: Fathan

Keenam, lanjut Hasto, setiap bangsa diminta untuk memajukan kerja sama pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan pada kemanusiaan, termasuk pentingnya alih teknologi dalam rangka memperjuangkan taraf hidup umat manusia.

“Struktur keuangan dunia perlu dipikirkan kembali. Apa yang diprakarsai oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan melalui pendirian New Development Bank. Usulan ini sangat menarik untuk mengatasi berbagai wajah kolonisasi baru yang muncul akibat dominasi modal yang tidak adil, serta kolonialisme data,” urai Hasto.

Yang jelas, lanjut Hasto, seluruh gagasan di atas membutuhkan kehadiran seorang pemimpin negarawan yang memiliki visi membangun dunia baru, dan memiliki karakter untuk mempromosikan kolaborasi, kerjasama antarbangsa, dan keyakinan bahwa manusia adalah penghuni planet yang sama.

“Atas dasar itu, dengan cerahnya masa depan dunia di Asia, hal ini menjadi tantangan agar Asia tidak melakukan disrupsi dengan cara yang sama,” kata Hasto.

Hasto menerangkan Asia bersama Afrika dan Amerika Latin dalam semangat Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Nonblok, serta Konferensi Tri-Kontinental harus bersatu untuk mengubah dunia.

"Mengedepankan wajah kemanusiaan, kerja sama ekonomi yang adil, dan berbagi kemakmuran. Pada akhirnya, pelestarian bumi, keselamatan alam semesta, harus diperjuangkan bersama karena kita hidup di planet yang sama,” pungkas Hasto.

Anggota delegasi Brasil Beatriz Bissio mengatakan dirinya akan menularkan semangat baru kebangkitan GNB ke negaranya dan kawasan Amerika Selatan lainnya.

“Membawa pesan bahwa kita harus berjuang untuk masa depan. Kita harus yakin dengan kekuatan sendiri dan kita dapat memulai jalur konkret untuk memajukan diri kita,” kata Beatriz.

Teori geopolitik Bung Karno mendorong adanya kekuatan baru untuk menjaga perdamaian dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News