Gerindra Bakal Rugi jika Prabowo Mau Jadi Cawapres Jokowi

Gerindra Bakal Rugi jika Prabowo Mau Jadi Cawapres Jokowi
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi rivalnya pada Pilpres 2014. Foto: Biro Pers Kepresidenan Ilustrasi

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahuddin mengatakan, Partai Gerindra akan rugi besar jika Prabowo Subianto mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) bagi Joko Widodo (Jokowi) di Pemilu 2019. Sebab, tak semua pendukung Prabowo memilihnya karena kagum, tapi lantaran tak mau mendukung Jokowi untuk periode kedua.

"Jadi, kalau Prabowo bersedia mendampingi Jokowi, maka Gerindra akan sangat dirugikan. Saya kira SBY (Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, red) juga bakal sigap memanfaatkan kondisi itu dengan membangun blok penantang Jokowi-Prabowo," ujar Said di Jakarta, Jumat (20/4).

Said memprediksi sejumlah partai yang kemungkinan merapat ke koalisi yang digalang SBY jika Jokowi berpasangan dengan Prabowo. Antara lain, PKB, PAN dan PKS.

Bahkan, Said menyebut koalisi ini itu punya kans besar untuk menang. Sebab, koalisi itu bisa menghimpun penolak Jokowi dan yang kecewa dengan Prabowo.

"Kansnya saya kira sangat besar karena bakal didukung konstituen partai masing-masing. Selain itu, sangat mungkin juga menjadi tempat berkumpul berbagai elemen masyarakat," ucap Said.

Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) itu juga memprediksi beberapa kelompok lain akan bergabung dalam koalisi penolak duet Jokowi-Prabowo. Yaitu kelompok politik Islam baru yang terkonsolidasi setelah Aksi 212.

"Bahkan loyalis Prabowo yang merasa dikhianati boleh jadi akan ikut bergabung dalam blok politik yang dipimpin oleh Yudhoyono ini," pungkas Said.(gir/jpnn)


Pihak yang tak mau mendukung Jokowi tapi kecewa dengan Prabowo bakal membentuk poros baru untuk melawan dan punya kans besar untuk menang.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News