Ghiggia: Uruguay Kuat di Saat Sulit
Selasa, 06 Juli 2010 – 12:22 WIB

LEGENDA - Alcides Ghiggia dan trofi penghargaan yang baru saja diberikan FIFA kepadanya. Inzet: Ghiggia dengan kostum Uruguay di masa mudanya. Foto: FIFA.com/internet.
JOHANNESBURG - Generasi pecinta sepakbola sekarang mungkin banyak yang tak kenal sosok satu ini, serta hanya akan mengira ia adalah seorang "opa-opa" biasa. Namun, Alcides Ghiggia adalah salah satu keping sejarah (sepakbola) asal Uruguay yang masih hidup. Saat ini berusia 83 tahun, ia akan senantiasa dikenang sebagai sosok pencetak gol yang menumbangkan favorit juara sekaligus tuan rumah, Brazil, di laga final Piala Dunia (PD) 1950. Sebuah pertandingan yang dicatat sebagai El Maracanazo (berdasarkan venue pertandingan di Stadion Maracana, Red).
Enam puluh tahun berlalu setelah golnya yang menentukan nasib dua negara besar sepakbola itu. Kini, ia yang sengaja menyeberangi Lautan Atlantik ke Afrika Selatan (Afsel), demi menerima anugerah FIFA Order of Merit itu, sempat diajak bercerita sejenak oleh FIFA. Didahului dengan foto bersama para anggota tim Uruguay yang (saat itu) baru saja lolos ke babak 16 besar, ia pun berbagi komentar dan pandangannya, sebagaimana dimuat situs FIFA.com beberapa hari lalu:
Sr Ghiggia, terlebih dulu, selamat untuk penghargaan Anda. Bagaimana perasaan Anda menerimanya?
Ini sangat berarti bagi saya. Benar-benar sangat, dan saya sama sekali tak menyangka (bakal menerimanya). Saya rasa belum banyak orang yang sudah menerima Order of Merit ini, dan (makanya) itu mengejutkan saya. Menerima medali dan trofi di usia seperti saya ini, terasa sangat luar biasa, dan susah dijelaskan dengan kata-kata. Ini merupakan wujud terbaik dari pengakuan yang bisa saya peroleh, dan saya merasa komplit sekarang. Rasanya seolah saya sudah mendapatkan semua.
Baca Juga:
Apakah Anda sudah sempat menyaksikan pertandingan sepakbola selama kunjungan di sini (Afsel)?
JOHANNESBURG - Generasi pecinta sepakbola sekarang mungkin banyak yang tak kenal sosok satu ini, serta hanya akan mengira ia adalah seorang "opa-opa"
BERITA TERKAIT
- Ole Romeny Kembali Jadi Starter di Oxford United, Erick Thohir Mengaku Senang
- Live Streaming Semen Padang Vs Madura United: Ada Bonus Rp 350 Juta
- IBL All Star 2025 Diwarnai Momen Simulasi Menjadi Pelatih Timnas Basket Indonesia
- Live Streaming Final Sudirman Cup 2025 dan Kejutan di Susunan Pemain China Vs Korea
- Real Valladolid vs Barcelona: Blaugrana Menang, Makin Kukuh di Puncak Klasemen La Liga
- Jangan Protes! China Vs Korea Final Ideal Sudirman Cup 2025