Gibran Dinilai Masih Jauh dari Kesantunan dan Kebaruan Gagasan

Menurut Adit, masih ada kalangan pemilih yang melihat kualitas, gagasan dan program, ketimbang dia anak siapa dan melanjutkan suksesi apa.
Beruntung, Gibran memiliki pengalaman sebagai kepala daerah dan pengusaha sehingga penguasaan materinya lumayan.
“Terlihat Gibran memiliki pengetahuan dan pengalaman sebagai kepala daerah dan pengusaha sehingga jawaban yang diberikan lebih banyak berdasarkan hal di atas. Jadi, menurut saya memang tidak mengherankan,” ujar Aditya.
Tidak Realistis
Sementara itu, Ekonom dari Universitas Mercu Buana Sugiyono Madelan Ibrahim menyoroti target penaikan rasio pajak (tax ratio) hingga 23 persen yang disampaikan Gibran dalam debat sebagai angka yang kelewat tinggi.
"Angka tax rasio 23 persen itu tergolong tinggi sekali, mengingat tax rasio sekarang 9,21 persen, sehingga angka tadi kurang realistis," ungkap Sugiyono.
Sebelumnya, cawapres Gibran Rakabuming Raka menyebut akan menaikkan rasio pajak hingga 23 persen. Mahfud MD menilai angka penaikan itu tidak masuk akal.
Kendati demikian, Sugiyono menilai debat cawapres telah membuka mata publik terkait kualitas masing-masing cawapres.
Gaya komunikasi politik dan mimik Gibran perlu dipoles agar tidak terkesan meremehkan, merendahkan, melecehkan lawan debatnya.
- Surat Ini Bikin Mutasi Letjen Kunto Arief Dianggap Bermuatan Politis
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Wapres Gibran
- Survei Rumah Politik Indonesia Publik Puas dengan Kinerja Prabowo-Gibran
- Purnawirawan TNI Usul Wapres Dicopot, Pengamat: Mungkin Mereka Dengar Suara Rakyat