Gibran Rakabuming Raka Penggerak Utama Transformasi Pariwisata Solo

Oleh: Nawir Rumakat

Gibran Rakabuming Raka Penggerak Utama Transformasi Pariwisata Solo
Sekjen Gerakan Pemuda Mahasiswa Indonesia (GPMI) Nawir Rumakat. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com - John Urry dalam “The Tourist Gaze” (1990) menyatakan bahwa pameran budaya memiliki potensi untuk menarik minat wisatawan dengan menawarkan pengalaman autentik yang memengaruhi perspektif mereka terhadap destinasi.

Dean MacCannell dalam “The Tourist: A New Theory of the Leisure Class” (1976) juga mengemukakan bahwa pameran budaya menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengeksplorasi keaslian budaya lokal.

Selain itu, Mimi Sheller dan John Urry dalam “Tourism Mobilities: Places to Play, Places in Play” (2006) menjelaskan bagaimana pameran budaya terlibat dalam mobilitas wisatawan, berdampak pada pertumbuhan minat pariwisata dan ekonomi lokal.

Simon Coleman dan Mike Crang dalam “Tourism: Between Place and Performance” (2003) menyoroti pentingnya pameran budaya dalam membentuk makna budaya lokal serta identitas tempat.

Contoh suksesnya adalah Festival Kerajinan Ubud di Bali, yang tidak hanya menampilkan kerajinan unik tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal melalui peningkatan kunjungan wisatawan.

Dalam skala global, pameran budaya lokal menjadi bagian integral dari promosi pariwisata negara seperti Prancis, Spanyol, dan Jepang, meningkatkan kunjungan wisatawan asing dan ekonomi negara tersebut.

Dari berbagai sudut pandang, pameran budaya lokal mendukung sektor pariwisata melalui pengenalan warisan budaya, peningkatan citra daerah, dampak ekonomi positif, dan daya tarik wisatawan.

Kota Solo telah menunjukkan perkembangan pesat dalam sektor budaya dan pariwisata, didorong oleh prioritas pembangunan Walikota Gibran Rakabuming Raka.

Meskipun usianya masih muda, Gibran telah mengusung visi modernisasi kota Solo sebagai pusat budaya yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News