Giliran Pemerintah Thailand Persoalkan Lady Gaga
Jumat, 15 Juni 2012 – 20:02 WIB
BANGKOK - Lady Gaga lagi-lagi menjadi berita utama media massa di Thailand. Jika sebelumnya Gaga memicu kontroversi karena leluconnya tentang membeli jam Rolex palsu di Thailand, kini tindakan pelantun lagu Bad Romance itu memicu kemarahan pemerintah di negeri Gajah Putih itu. Penyebabnya, Gaga melecehkan bendera Thailand saat konser di Bangkok, bulan lalu.
Rencananya, pihak yang akan mempermasalahkan Gaga adalah Kementrian Kebudayaan Thailand. Sebagaimana dilaporkan AFP Jumat (15/6), Kementrian Kebudayaan Thailand mengungkapkan bahwa Gaga dalam konsernya sengaja mengenakan penutup kepala tradisional Thailand dan duduk di atas sebuah motor dengan pakaian minim yang bagian belakangnya menjuntai bendera Thailand.
Pemerintah Thailand menganggap aksi itu sama sekali tidak pantas dan menyakiti hati warga Thailand. “Kami tidak bermaksud meminta polisi untuk menuntutnya ke pengadilan tapi memang sudah merupakan prosedur normal bagi kami untuk meneruskan suatu pengaduan ke pihak yang berwajib saat kami menerimanya,” ungkap seorang pejabat kementrian senior yang tidak ingin namanya disebutkan.
Dalam laman resminya kementrian tersebut menuliskan bahwa bendera resmi Thailand yang terdiri dari 3 warna memiliki makna mendalam bagi warga negeri Pagoda itu. Warna merah berarti melambangkan semangat kebangsaan, sementara warna biru bermakna untuk kerajaan. Sementara warna putih mewakili kesucian dalam prinsip keagamaan.
BANGKOK - Lady Gaga lagi-lagi menjadi berita utama media massa di Thailand. Jika sebelumnya Gaga memicu kontroversi karena leluconnya tentang membeli
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kabar Terbaru Sidang Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan
- Heboh Kabar Gugat Cerai Ruben Onsu, Sarwendah Bilang Begini
- Sidang Kasus Narkoba Ammar Zoni Ditunda, Ini Sebabnya
- 3 Berita Artis Terheboh: Ria Ricis Siap Cerai, Sandra Dewi Istirahat
- Gabung Manajemen Artis Baru, Tamee Irelly Siap Rilis Karya Baru Tahun Ini
- Gaga Muhammad dapat Respons Negatif Setelah Bebas, Kuasa Hukum Buka Suara