Giring

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Giring
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berada di lobi gedung KPK, Jakarta. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Tidak banyak yang mengenal Giring Ganesha sebagai calon presiden Indonesia.

Namun, mungkin cukup banyak yang mengenal Giring sebagai vokalis grup band pop Nidji, terutama dari kalangan anak-anak muda dan milenial.

Beberapa waktu yang lalu foto Giring muncul di beberapa sudut kota dalam baliho-baliho besar.

Giring tidak sedang menjajakan album baru, tetapi menjajakan diri sebagai calon presiden 2024. Tidak ada hujan tidak ada angin, Giring tiba-tiba mencuri start dengan mempromosikan diri sebagai calon presiden 2024.

Dalam baliho itu Giring memakai pakaian putih dengan peci hitam dan badge bendera merah putih. Giring diperkenalkan sebagai pelaksana tugas (plt) ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan calon presiden RI 2024.

Mungkin publik malah jadi bingung, dari mana Giring bisa mencalonkan diri sendiri menjadi presiden, padahal partainya tidak lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold), dan tidak punya satu kursi pun di DPR RI.

Rupanya Giring mau mengetes angin, mengecek ombak, atau sekadar iseng-iseng berhadiah. Dia ingin mengukur reaksi publik terhadap pencalonannya itu.

Ternyata publik tidak bereaksi sama sekali, adem ayem saja. Buktinya? Nama Giring tidak pernah terbaca oleh survei apa pun. Mungkin popularitas dan elektabilitasnya sebagai capres masih nol, atau paling banter, nol koma.

Kata Cak Abror, membandingkan Anies dan Giring untuk kontestasi pilpres 2024 sama dengan membandingkan langit dan dasar sumur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News