Gizi Buruk Masih Hantui Ibu Kota

Gizi Buruk Masih Hantui Ibu Kota
Gizi Buruk Masih Hantui Ibu Kota
Dien juga membantah, program Posyandu jarang diadakan. Sebab, selama ini Dinas Kesehatan dan pihak kelurahan serta RT dan RW selalu mengadakan Posyandu secara rutin. ’’Jadi tidak benar kalau Posyandu jarang diadakan,’’ kilahnya.

Dinas Kesehatan, ujar Dien, juga telah melakukan penanganan terhadap penderita. Yaitu dengan membawa ke Puskesmas Kalideres untuk mendapat perawatan dan pemulihan gizi. Rencananya, keempat penderita akan dirawat selama 32 hari hingga benar-benar sehat. "Kita menjamin, anak-anak ini akan segera pulih," ujarnya.

Penanggngjawab Instalasi Gizi Puskesmas Kalideras, Maygriana, menjelaskan, keempat penderita gizi buruk akan dirawat dengan memberinya asupan gizi. Untuk tahap awal, anak diberi air gula untuk menghilangkan dehidrasi. Kemudian diberi bubur dan dilanjutkan susu. Selain itu, kepada orang tua anak juga diberi pelatihan cara merawat anak yang baik. ’’Kita akan memberikan pelayanan terbaik sampai anak-anak ini kembali sehat,’’ tandasnya. (dni/wok)


JAKARTA -- Menyandang status sebagai Ibu Kota bukan berarti bebas dari ancaman gizi buruk. Buktinya, masih ada empat balita gizi buruk di Jakarta


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News