GM Asia Tak Masuk Proteksi Pailit
Rabu, 03 Juni 2009 – 07:56 WIB
Menurut Mukiat, gejolak principal GM di AS tidak menggoyahkan target untuk menjadi penjual mobil terbanyak nomor lima kelas penumpang di Indonesia. "Tahun ini, dari target 2.600 unit, per Juni ini penjualan kami sudah mendekati 1.000 unit atau lebih dari 970 unit," paparnya.
Presiden GM Tiongkok Kevin Wale menambahkan, pihaknya tetap melanjutkan rencana membangun pabrik baru di Tiongkok. Rencana pembangunan pabrik baru juga tetap berjalan di Thailand dan India. "Operasi kami terpisah. Kami masih menghasilkan keuntungan," terang Kevin Wale.
Di Thailand, GM bakal menginvestasikan USD 445 juta (sekitar Rp 4,45 triliun) untuk menambah pabrik baru. "Rencana tetap kami lanjutkan. Kami akan menjadikan Thailand sebagai hub industri otomotif Asia," imbuh General Manager GM Asia Tenggara Steve Carlisle di Bangkok.
Dari Amerika, sehari setelah mendaftarkan proteksi kepailitan di pengadilan New York, manajemen GM menyatakan sudah punya calon pembeli Hummer. Namun, pihak GM mengaku masih belum bisa menyebut calon pembeli brand "mobil berotot tersebut". "Kami belum bisa membeberkan pembelinya. Itu sudah menjadi kesepakatan," kata CEO GM Fritz Henderson kepada CBS.
JAKARTA - Bangkrutnya raksasa otomotif AS, General Motors (GM), ternyata tidak berpengaruh terhadap jaringan GM di Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
BERITA TERKAIT
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
- Harga Emas Antam Sabtu 18 Mei 2024, Naik Rp 7.000 Per Gram
- Layanan SIM Keliling Lima Lokasi di Jakarta Hari Ini
- Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024
- Stimuno Kembali Raih Penghargaan Top Brand For Kids Awards