GM Asia Tak Masuk Proteksi Pailit

GM Asia Tak Masuk Proteksi Pailit
Presiden Direktur General Motors (GM) untuk Asia Tenggara, Steve Carlisle, tengah bersiap memberikan paparan di hadapan wartawan di Bangkok, Selasa (2/6) setelah GM Corp dinyatakan pailit. Foto : REUTERS
Menurut Mukiat, gejolak principal GM di AS tidak menggoyahkan target untuk menjadi penjual mobil terbanyak nomor lima kelas penumpang di Indonesia. "Tahun ini, dari target 2.600 unit, per Juni ini penjualan kami sudah mendekati 1.000 unit atau lebih dari 970 unit," paparnya.

 

Presiden GM Tiongkok Kevin Wale menambahkan, pihaknya tetap melanjutkan rencana membangun pabrik baru di Tiongkok. Rencana pembangunan pabrik baru juga tetap berjalan di Thailand dan India. "Operasi kami terpisah. Kami masih menghasilkan keuntungan," terang Kevin Wale.

 

Di Thailand, GM bakal menginvestasikan USD 445 juta (sekitar Rp 4,45 triliun) untuk menambah pabrik baru. "Rencana tetap kami lanjutkan. Kami akan menjadikan Thailand sebagai hub industri otomotif Asia," imbuh General Manager GM Asia Tenggara Steve Carlisle di Bangkok.

 

Dari Amerika, sehari setelah mendaftarkan proteksi kepailitan di pengadilan New York, manajemen GM menyatakan sudah punya calon pembeli Hummer. Namun, pihak GM mengaku masih belum bisa menyebut calon pembeli brand "mobil berotot tersebut". "Kami belum bisa membeberkan pembelinya. Itu sudah menjadi kesepakatan," kata CEO GM Fritz Henderson kepada CBS.

 

JAKARTA - Bangkrutnya raksasa otomotif AS, General Motors (GM), ternyata tidak berpengaruh terhadap jaringan GM di Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News