Golkar dan Gerindra Ingin Pemilu Serentak
Sabtu, 03 Desember 2011 – 17:46 WIB

Golkar dan Gerindra Ingin Pemilu Serentak
“Pemilu berlangsung April, Juli pemilihan presiden. Kalau begini, akan terus menerus dan prosesnya melelahkan. Kalau memang maka konsekuensinya berdampak pada pansus yang tak lagi membahas UU Pemilu, namun menjadi pansus politik yang juga membahas pemilihan presiden, pilkada, dan yang terkait lainnya,” ujarnya pada wartawan.
Namun politisi Fraksi PDI-Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo berpendapat usulan pemilu serentak bukanlah usulan yang bisa cepat dilakukan. Pasalnya, gagasan pelaksanaan pemilu secara serentak membutuhkan waktu dan energi yang besar. Meskipun ada pandangan pemilu serentak juga dikatakan sejalan dengan prinsip efisiensi dari pemerintah.
“Menurut saya, mulainya dari sistem pemilu seperti apa yang mau dipakai. Kalau itu bisa disepakati maka relatif turunannya mudah,” paparnya.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan mekanisme pengaturan menjadi hal krusial dalam usulan tersebut. Pasalnya, pada saat yang sama beban pansus bertambah, yaitu pembahasan UU Pilpres. “Kalau bisa dilakukan, usul saya perlu waktu sebelum masuk materi konsinyir untuk melakukan reclustering lagi. Makanya, kalau memang mau harus disepakati di awal,” jelasnya.
JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyambut baik wacana pemilu serentak. Yaitu dengan menggabungkan pemilihan presiden, DPR, dan
BERITA TERKAIT
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026