Golkar Simpan Capres Potensial
Rabu, 03 Agustus 2011 – 02:42 WIB

Golkar Simpan Capres Potensial
Saat ditanya apa alasan Golkar mengelus-elus lima tokoh tersebut, Lili yang sudah separuh hidupnya mengabdi untuk Golkar itu menjelaskan, ketokohan Jusuf Kalla sudah tidak diragukan lagi. “Masih banyak pecinta JK yang loyal karena karakter JK itu sendiri,” imbuhnya.
Baca Juga:
Sementara, Ical juga dipersiapkan jadi pengganti SBY 2014. Alasannya, selain ketua umum, Ical mempunyai jaringan yang luas, ‘gizi’ yang sangat mencukupi, cerdas dalam menatap masa depan, berpengalaman dalam dunia bisnis, pemerintahan dan berbagai organisasi. “Jadi, persyaratan Ical jadi capres 2014 sangat komplit, wawasannya juga jauh ke depan,” katanya.
Bagaimana dengan kualitas Akbar Tanjung? Lili yang duduk di Komisi VI DPR mengatakan, AT –sapaan akrab Akbar– masih fit dan orang sudah tahu kemampuannya. Jaringan politiknya patutlah diacungi jempol. Sementara, Agung Laksono, menurut Lili, tokoh yang punya human relations-nya bagus. Sedangkan Fadel Muhammad, diakuinya sebagai politisi Golkar yang cemerlang dengan latar belakang pengusaha pribumi yang sukses. Fadel bisa dikatakan sebagai politisi muda yang punya semangat membangun dan melaksanankan tanggung jawabnya.
“Kelima tokoh ini punya elektibilitas yang tinggi, tidak malu-maluin karena punya kemampuan dan pengalaman yang cukup. Mereka juga punya integritas dan peluang untuk membangkitkan bangsa yang sedang terpuruk,” paparnya.
JAKARTA – Meski belum resmi memutuskan siap capres dari kalangan internal yang bakal didukung pada pemilu nanti, Golkar bisa disebut sebagai
BERITA TERKAIT
- Demokrat Laporkan Ketua Pengadilan Tinggi Sulut ke MA dan Kejagung, Ada Apa?
- Semester Pertama Pemerintahan Prabowo: Ini 10 Menteri Paling Berprestasi
- Bersama Koalisi Pemerintah, PKS Makin Kukuh Melayani & Membela Rakyat
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Sengketa PSU Pilkada Banggai, Penjelasan Bawaslu Soal Sumbangan ke Masjid Disorot
- Versi IndoStrategi, Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Nilai Performa Tertinggi