Golkar Sudah 'Dibuang' Sebelum Pileg

Golkar Sudah 'Dibuang' Sebelum Pileg
Golkar Sudah 'Dibuang' Sebelum Pileg
JAKARTA - Terkuak lagi satu penyebab mengapa Partai Golkar begitu susah balik lagi ke Partai Demokrat (PD) untuk berkoalisi menghadapi pemilu presiden (pilpres) Juli mendatang. Rupanya, sebelum memasuki kampanye pemilu legislatif (pileg), PD sudah melakukan pembicaraan koalisi secara detail dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam rancangan koalisi ini, Partai Golkar tidak termasuk di dalamnya lantaran saat itu sudah punya keputusan mengajukan Jusuf Kalla (JK) sebagai capres.

Artinya, hasil Rapimnasus Golkar yang mengukuhkan JK sebagai capres, tidak mengganggu rancangan koalisi yang sudah dibangun PKS dengan PD. Keputusan Rapimnasus itu menutup peluang Golkar masuk lingkaran koalisi yang dibangun PD dan PKS ditambah sejumlah partai lain. Setidaknya demikian yang terungkap dari penyampaian Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PKS, Moh Razikun, dalam diskusi bertama "Rival SBY dan Koalisi Parpol" di Jakarta, Sabtu (25/4).

"Peta politik sudah kembali ke situasi sebelum kampanye pemilu legislatif, karena PKS dengan Partai Demokrat sudah melakukan pembicaraan detail antar pimpinan kedua partai, termasuk dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Karena pembahasan koalisi sudah dibicarakan sebelum pileg, jadi hasil Rampimnasus Golkar tak mengejutkan kami," ungkap Moh Razikun.

Razikun pun tidak membantah kemungkinan PKS akan menyodorkan nama Hidayat Nur Wahid sebagai cawapres yang akan mendampingi SBY. "Tentu PKS akan menawarkan kader PKS yang menurut hasil survei tingkat elektabilitasnya tinggi mendampingi SBY," ucapnya.

JAKARTA - Terkuak lagi satu penyebab mengapa Partai Golkar begitu susah balik lagi ke Partai Demokrat (PD) untuk berkoalisi menghadapi pemilu presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News