Golkar Tolak Mahar Politik, Kang Emil: Menjadi Pemimpin Jangan Dimulai dari Niat Membeli
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Bidang Penggalangan Pemilih Golkar Ridwan Kamil menyebut parpolnya menolak mahar politik, karena seorang kandidat pemimpin tidak boleh membeli kecintaan rakyat hanya demi terpilih dalam kontestasi.
Kang Emil sapaan Ridwan Kamil menyampaikan itu setelah menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar di Jakarta pada Minggu (4/6).
"Menjadi pemimpin itu jangan dimulai dari niat membeli kecintaan rakyat, membeli kepercayaan rakyat,” ungkap dia dalam keterangan persnya, Minggu.
Kang Emil mengingatkan Ketum Golkar Airlangga Hartarto juga sudah menekankan bahwa parpol berkelir kuning itu harus menjauhi mahar politik.
Pesan itu, kata dia, turut disampaikan secara tersirat oleh Airlangga ketika berpidato dalam acara Rakernas Golkar pada Minggu ini.
"Pesan tersirat (dari Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk) menguatkan lagi bahwa Partai Golkar itu partai tengah dan juga partai tanpa mahar," ujar pria yang juga menjabat Gubernur Jawa Barat itu.
Dia kemudian mengungkap prosesnya bergabung ke Golkar tanpa tanpa mahar apa pun dan melalui kaderisasi.
"Kalau proses politik harus selalu dimulai dari beli-membeli, saya kira perjalanan kepemimpinan siapa pun itu nanti, pasti tersandera," ujar mantan Wali Kota Bandung itu.
Ridwan Kamil menyebut pemimpin tidak boleh membeli kecintaan rakyat hanya demi terpilih dalam kontestasi politik.
- Qodari: Jokowi Membuat Desain Besar Gagasan Politik Menuju Indonesia Maju 2045
- Ide Aksi
- ICO 2023 Vol. 2: Memetakan Dinamika Politik Melalui Media Sosial & Strategi Brand
- Ketum KNPI Ajak Pemuda Indonesia Berkonsolidasi untuk Mencegah Politik SARA
- Jadi Ketum PSI, Kaesang bin Jokowi Ungkap Pesan Sang Ayah
- Fokus di Jakarta, Bang Zaki: Sejumlah Pekerjaan Sudah Menunggu