GP Ansor Gelar Kirab Satu Negeri Dari 5 Titik Terluar

semakin memahami dan menghargai kemajemukan dan keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
Menurut Gus Yaqut, berbagai keragaman seperti suku, adat, agama, dan bahasa adalah kekayaan yang sangat berharga.
“Sikap saling menghargai berbagai keragaman tersebut seharusnya menjadi modal dasar untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dirintis para pendiri negeri,” kata Gus Yaqut.
Selain itu, lanjut Gus Yaqut, Kirab Satu Negeri juga untuk mengajak mayoritas masyarakat yang cenderung diam.
Dengan demikian, silent majority itu berani bersuara menghadapi ancaman sekelompok pihak yang ingin mengubah konsensus kebangsaan, terutama memolitisasi agama demi tujuan-tujuan politik.
“Saat ini kebinekaan menghadapi ancaman dari kelompok yang memaksakan kepentingannya sendiri dan membahayakan keutuhan bangsa,” ujar Gus Yaqut.
Kirab Satu Negeri, terang Gus Yaqut, juga diharapkan menjadi kampanye yang positif untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa kerukunan di Indonesia bisa terwujud dengan baik karena kukuhnya konsensus persatuan dan kebangsaan.
Dia menjelaskan, kebinekaan yang dimiliki Indonesia terbukti menguatkan tali kebangsaan sehingga bisa menginspirasi terwujudnya perdamaian global.
Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor bertekad menjadikan Indonesia sebagai inspirasi bagi dunia dalam hal kehidupan yang majemuk dan damai.
- Paus Fransiskus Meninggal, Ketum GP Ansor: Pesan Beliau Sangat Membekas Saat Kami Bertemu di Vatikan
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Peringati HUT Ke-91, GP Ansor Gelar Gowes 91 Km, Menpora Sediakan Doorprize Umrah
- Puluhan Ribu Banser Apel Bareng TNI, Addin: Dua Kekuatan Manunggal Indonesia
- LBH GP Ansor Perintahkan Wilayah & Cabang Dampingi Mahasiswa Pendemo yang Belum Kembali
- Teror Kepala Babi untuk Jurnalis Tempo, GP Ansor Kecam Intimidasi terhadap Kebebasan Pers