Grant Thornton Indonesia Ingatkan Pentingnya Ketahanan Siber

Grant Thornton Indonesia Ingatkan Pentingnya Ketahanan Siber
Grant Thornton Indonesia mengatakan informasi rawan bocor, dicuri, dirubah, maupun dihapus di era digitalisasi. Foto: Dok Grant Thornton Indonesia

“Phishing merupakan jenis serangan siber yang umum terjadi di Indonesia. Jenis kejahatan siber ini banyak memanfaatkan psikologi korban dan juga informasi seperti email, telepon, maupun pesan teks singkat bertujuan untuk mengelabui korban agar memberikan data sensitif berupa informasi login uang elektronik, dompet elektronik, BNPL (Buy Now Pay Later), digital banking, maupun detail kartu debit dan kartu debit,” ungkap Goutama Bachtiar.

Goutama mengatakan untuk mengantisipasi maraknya ancaman dan serangan tersebut, organisasi khususnya perusahaan mulai mencari strategi, cara, dan rencana untuk memperkuat sistem ketahanan dan keamanan digital.

Salah satunya adalah dengan menggunakan jasa konsultasi untuk mendesain dan mengembangkan program ketahanan siber dan digital yang efektif dan efisien sehingga dapat meminimalisir kemungkinan dan atau dampak kejahatan siber.

“Di Grant Thornton, kami menyarankan agar mereka untuk memiliki perencanaan ketahanan dan keamanan digital dan siber jangka pendek, menengah dan jangka panjang, baik di tataran strategis, operasional, teknis dan juga taktis,” ujarnya.

Goutama menyebutkan dalam rangka meminimalisir ancaman (threat) siber secara proaktif, Grant Thornton menyarankan agar klien mengimplementasikan Security Operation Center (SOC) untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam mendeteksi ancaman.

"Juga kemampuan untuk meminimalisir dan menanggulanginya dengan melakukan koordinasi dan integrasi terhadap teknologi dan operasional keamanan dan ketahanan siber,” sambungnya.

Goutama tidak menampik bahwa transformasi digital adalah perubahan yang tak dapat dihindari. Hal itu memaksa organisasi untuk beradaptasi demi keberlangsungan bisnis dan operasional mereka. Selain itu, transformasi digital memerlukan keterlibatan penuh dan aktif dari seluruh stakeholder-nya, baik itu sektor privat, sektor publik, regulator dan juga masyarakat.

Secara umum, institusi sudah mengimplementasikan berbagai inisiatif dalam rangka memperkuat ketahanan dan keamanan mereka, terutama pihak perbankan, dengan investasi dan biaya besar untuk memperoleh proses, mengimplementasikan teknologi, sistem keamanan dan ketahanan terbaik.

Di era digital serangan siber ini dapat mengancam kerahasiaan data dan informasi penting dari individu maupun maupun organisasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News