GRP Gandeng Komunitas IPB University
“ESG bisa menjadi alat ukur keberlanjutan dan dampak sosial dari investasi perusahaan atau bisnis di masa depan,” kata Tony.
GRP, jelas Tony, sebenarnya sudah lama menjalankan roda bisnis berwawasan lingkungan. Banyak investasi perusahaan mengacu pada kriteria ramah lingkungan.
Termasuk di antaranya, penggunaan energi hijau dan penerapan sistem manajemen risiko yang efektif dalam pengelolaan risiko lingkungan.
“Makanya tak heran, imbuhnya, jika GRP menerima sertifikasi Proper Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sepuluh kali berturut-turut,” tutur dia.
Pembina Sharingyuk sekaligus Dosen Sekolah Bisnis IPB University, Dr. Asep Taryana mengatakan kerja sama tersebut diharapkan bisa memberikan nilai positif.
Melalui kerja sama ini, lanjutnya, diharapkan tercipta dampak ekosistem yang memberikan green economy.
“Bukan hanya dampak pada sistem, tetapi juga dampak sosial kepada karyawan dan lingkungan masyarakat,” ucapnya.
Pasalnya, lanjut dia, perspektif industri saat ini tidak hanya dilihat dari sudut pandang keberlangsungan profit.
PT Gunung Raja Paksi, Tbk menandatangani nota kesepahaman dengan Sharingyuk, komunitas penggerak sosial IPB University, Bogor.
- Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2, Ini yang Dilakukan PIS
- Peringati Hari Bumi, Garudafood Tanam 1.000 Bibit Mangrove
- PIS Sukses Tekan Emisi Karbon 25,4 Ribu Ton Setara CO2
- BRI Peduli BRInita Dukung Wanita Terus Berkarya
- Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Kelima Terburuk di Dunia
- Moorlife Buka Puasa Bersama 4.000 Anak Yatim, Ada yang Unik