GRP Gandeng Komunitas IPB University

“ESG bisa menjadi alat ukur keberlanjutan dan dampak sosial dari investasi perusahaan atau bisnis di masa depan,” kata Tony.
GRP, jelas Tony, sebenarnya sudah lama menjalankan roda bisnis berwawasan lingkungan. Banyak investasi perusahaan mengacu pada kriteria ramah lingkungan.
Termasuk di antaranya, penggunaan energi hijau dan penerapan sistem manajemen risiko yang efektif dalam pengelolaan risiko lingkungan.
“Makanya tak heran, imbuhnya, jika GRP menerima sertifikasi Proper Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sepuluh kali berturut-turut,” tutur dia.
Pembina Sharingyuk sekaligus Dosen Sekolah Bisnis IPB University, Dr. Asep Taryana mengatakan kerja sama tersebut diharapkan bisa memberikan nilai positif.
Melalui kerja sama ini, lanjutnya, diharapkan tercipta dampak ekosistem yang memberikan green economy.
“Bukan hanya dampak pada sistem, tetapi juga dampak sosial kepada karyawan dan lingkungan masyarakat,” ucapnya.
Pasalnya, lanjut dia, perspektif industri saat ini tidak hanya dilihat dari sudut pandang keberlangsungan profit.
PT Gunung Raja Paksi, Tbk menandatangani nota kesepahaman dengan Sharingyuk, komunitas penggerak sosial IPB University, Bogor.
- Hari Bumi 2025, Telkom Gelar Konservasi Lingkungan Secara Serentak di Indonesia
- Remaja Pembaharu Ashoka Tawarkan Solusi Kreatif Bagi Masalah Sosial dan Lingkungan
- Wujudkan Keberpihakan pada Ekosistem, Pelindo Mulai Restorasi Pesisir Tahap Dua
- TNI dan IPB Bersinergi Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional
- Menteri Hanif Faisol Keluarkan Aturan Pembayaran Jasa Lingkungan
- Gagasan Kapolda Riau untuk Lingkungan Diapresiasi