Gubernur BI Pastikan Stabilitas Makro dan Sistem Keuangan Masih Terjaga

Gubernur BI Pastikan Stabilitas Makro dan Sistem Keuangan Masih Terjaga
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Foto : arsip jpnn.com/Ricardo

Ia menambahkan cadangan devisa juga meningkat. Pada akhir Juni 2020 mencapai USD 131,7 miliar, setara dengan pembiayaan 8,4 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. "Jumlah cadangan devisa dimaksud berada di atas standar kecukupan internasional yakni sekitar tiga bulan impor," ujarnya.

Perry mengungkap BI juga sudah melakukan sejumlah kebijakan dan berkoordinasi dengan KKSK maupun pemerintah.

Perry menyebut BI kembali menurunkan suku bunga kebijakan moneter sebesar 25 basis poin menjadi empat persen.

Demikian juga suku bunga deposit facility turun 25 basis poin menjadi 3,25 persen. Serta suku bunga lending facility turun 25 basis poin menjadi 4,75 persen pada Juli 2020.

"Suku bunga kebijakan moneter 4 persen ini terendah sejak 2016," katanya.

Menurut Perry, keputusan penurunan suku bunga tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal terjaga, dan sebagai langkah lanjutan untuk secara bersama-sama mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi.

BI, kata Perry, juga memperkuat bauran kebijakan yaitu dengan melanjutkan stablitasi nilai tukar rupaih sesuai fundamentalnya dan mekanisme pasar.

Kemudian, mendorong pemulihan ekonomi nasional atau PEN dengan koordinasi yang erat, dan lebih menekankan pada penguatan sinergi ekspansi moneter dengan akselerasi stimulus fiskal yang ditempuh pemerintah. "Jadi, penguatan koordinasi antara fiskal dan moneter," paparnya.

Bank Indonesia memastikan stabilitas makro ekonomi masih terjaga di tengah pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News