Gubernur Sutarmidji: Daripada Saya Ditelepon Presiden…

Gubernur Sutarmidji: Daripada Saya Ditelepon Presiden…
Sutarmidji memberikan sambutan kegiatan Konsultasi Publik RKPD di Hotel Kapuas Palace, Kamis (7/2). Foto: Bangun Subekti/Rakyat Kalbar/JPNN.com

Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi yang dipatok terhadap Kalbar, dinilai Midji cukup berat. Angka 5,35 bukan gampang dicapai. Sementara target angka kemiskinan 6,43 di tahun 2020 dinilainya juga kurang realistis.

Untuk itu, nanti akan dievaluasi kembali. Jangan turunkan angka kemiskinan lebih dari satu persen. Itu tidak mungkin. Paling tinggi 0,7. “Dilihat dari tren yang ada di Kalbar,” ucapnya.

BACA JUGA: Gubernur Sutarmidji: Hampir Jatuh Air Mata Saya

Sementara untuk angka pengangguran terbuka yang mematok lebih dari 4 persen, dinilai Midji sangat realistis. Tapi bila dibuat menjadi 3,63 justru tidak bisa. “Masih bertengger di angka 4 persen. Tapi saat ini sudah turun di sekitar 3 persen,” pungkasnya.

Dari semua paparannya tersebut menjadi bahan pemikiran bersama. Namun bila sukses dalam membangun desa, semua pencapaian akan mudah dilakukan dan berjalan lebih baik.

Menjelang akhir sambutannya, Midji sempat mengabsen kehadiran Pertamina dan PLN. Sayangnya, kedua instansi tersebut tidak hadir. “Kenapa mereka tidak diundang?,” tanyanya.

BACA JUGA: Jangan Main-main, Pak Gubernur Siapkan Linggis dan Palu

Menurut dia, dua BUMN ini memegang hajat hidup orang banyak. Namun sangat lamban dalam menjalankan fungsinya. “Sehingga masyarakat harus mengeluarkan biaya yang sangat tinggi,” pungkas Midji. (ban/arm)

Gubernur Kalbar Sutarmidji marah lantaran ada bupati yang tidak hadir di acara Rapat Konsultasi Publik Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Daerah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News