Gudang-Garam Masuk Bisnis Penerbangan

Gudang-Garam Masuk Bisnis Penerbangan
Gudang-Garam Masuk Bisnis Penerbangan
Mantan Administrator Bandara Soekarno-Hatta tersebut menjelaskan, pemerintah tidak akan membatasi pihak mana pun untuk masuk ke industri penerbangan. Mengingat pasar penumpang domestik maupun internasional dari Indonesia masih sangat besar. "Nah untuk bisa mendapatkan izin penerbangan itu mereka harus melaporkan rencana bisnis, struktur permodalan dan sebagainya ke regulator," tambahnya.

     

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary PT Gudang garam Tbk, Heru Budiman mengungkapkan bahwa perseroan akan memasuki bisnis penerbangan tidak berjadwal. Bisnis ini akan dikelola melalui anak usaha yang baru dibentuk 15 Oktober lalu, yaitu PT Surya Air. "Kami menempatkan modal Rp74,9 miliar dari total modal Surya Air sebesar Rp75 miliar," terangnya.

     

Dengan begitu, Gudang Garam menguasai 99,9 persen saham maskapai penerbangan Surya Air. Pihaknya berharap pendirian anak perusahaan yang menggeluti bisnis persewaan pesawat ini akan bisa menunjang bisnis perseroan di bidang industri rokok yang selama ini sudah melekat dengan Gudang Garam. "Aksi korporasi ini juga tidak ada benturan kepentingan," jelasnya.

     

PT Gudang Garam Tbk adalah sebuah perusahaan produsen rokok populer asal Indonesia. Didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Surya Wonowidjojo, perusahaan ini merupakan pemimpin dalam produksi rokok kretek yang memiliki kompleks tembakau sebesar 514 are di Kediri, Jawa Timur. Pemasaran rokok ini dilakukan melalui PT Surya Pemenang lalu kepada pedagang eceran kemudian baru ke konsumen. (wir/oki)

Berita Selanjutnya:
Besok GITET Kembangan Diuji

JAKARTA - Produsen rokok nasional, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melebarnya sayapnya ke bisnis penerbangan. Pada 15 Oktober 2010 lalu, perusahaan rokok


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News