Gugatan PKPU Terhadap Antam Belum Tentu Berujung Pailit
jpnn.com - JAKARTA - Ahli Ekonomi Faisal Basri menilai gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang dilayangkan 'crazy rich' asal Surabaya Budi Said pada PT Aneka Tambang (Antam), belum tentu berujung pada putusan pailit.
Faisal menyebut untuk dinyatakan pailit ada banyak hal yang akan menjadi pertimbangan hakim. Antara lain, rekam jejak perusahaan selama ini.
"Secara teori Antam mungkin bisa kalah PKPU, tetapi untuk dinyatakan pailit tidak semudah itu. Secara logika saja, Antam ini asetnya masih sehat dan memiliki kemampuan bayar yang tinggi, sehingga tidak masuk akal jika dijatuhi PKPU," ujar Faisal dalam keterangannya, Minggu (17/12).
Menurut Faisal, posisi Antam juga selalu mencatatkan keuntungan optimal setiap tahun.
Misalnya, pada kuartal III-2023, anggota holding PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) ini membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 2,85 triliun.
Laba ANTM ini tumbuh 8 persen dibandingkan periode sama 2022 yang mencapai Rp 2,63 triliun.
Kinerja Keuangan ANTM yang positif juga tercermin dari capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp 5,40 triliun.
Pada periode sembilan bulan pertama 2023, capaian laba kotor tercatat sebesar Rp 6,10 triliun, tumbuh 2 persen dari capaian laba kotor pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,99 triliun.
Gugatan PKPU yang diajukan Budi Said terhadap PT Antam belum tentu berujung pada putusan pailit.
- Harga Emas Antam Anjlok Lagi, jadi Sebegini
- Harga Emas Naik Lagi, Makin Meroket jadi Sebegini
- Waskita Karya Kembali Hadapi Gugatan PKPU, Kuasa Hukum Optimistis
- Harga Emas Antam Naik Lagi, Makin Untung, nih!
- Antam Catatkan Laba Rp 3,08 Triliun pada 2023
- Untung Besar! Harga Emas Meroket Nyaris Rp 30 Ribu Per Gram