Gundala Awali Kebangkitan Superhero Indonesia

Gundala Awali Kebangkitan Superhero Indonesia
Unggahan Joko Anwar yang menegaskan tengah mengerjakan proyek film Gundala. (Instagram/jokoanwar)

Bumi Langit Pusaka berfokus pada kelanjutan dari kisah lama para jagoan dan pendekar. Karakter dan identitasnya tetap dibuat klasik untuk memenuhi ekspektasi penggemar lama.

’’Pusaka ini tujuannya nostalgia untuk fans lama dan pengenalan kepada fans baru,’’ tutur Goklas Teguh Sujiwo alias Oyasujiwo/Oyas, senior editor & writer Bumi Langit.

Komik Bumi Langit Pusaka diluncurkan di Facebook sejak 2017. Salah satunya adalah serial Prahara: Bentrok Para Adisatria.

Dalam komik tersebut, para jagoan seperti Sri Asih, Gundala, Godam, Aquanus, Maza, Kapten Halilintar, dan sebagainya terpecah dalam dua kubu hingga bertarung satu sama lain. Desainnya tetap menggunakan gaya lama.

Setelah serial itu tamat, Pusaka berlanjut dengan serial Nusantara. Ia memuat kisah petualangan Nusantara, jagoan ciptaan mendiang Mater. Ada pula serial Batara ciptaan Mansyur Daman.

Jika Pusaka berfokus pada jagat jagoan lama, Revolusi terasa seperti reboot kisah-kisah jagoan di jagat Pusaka. Tokoh-tokohnya baru dan hidup di zaman sekarang.

Desainnya lebih beragam. Ada yang mirip manga Jepang, juga komik western seperti DC dan Marvel. ’’Comic artist-nya adalah seniman masa kini,’’ tambah Oyas.

Untuk proyek Revolusi, Bumi Langit memilih delapan adisatria. Yakni, Si Buta dari Gua Hantu, Mandala Siluman Sungai Ular, Sri Asih, Virgo, Aquanus, Maza, Gundala, dan Godam.

Bumi Langit, sebuah perusahaan IP di Jakarta berusaha membangkitkan kembali tren superhero lokal. Gundala dipilih sebagai lokomotif

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News