Gunung Agung Aneh, Misterius

Gunung Agung Aneh, Misterius
SUNSET: Kepulan asap letusan Gunung Agung, Karangasem. Foto: RAKA DENNY/JAWA POS

Pun demikian, ketika melihat Gunung Agung secara visual sore ini (kemarin) Kasbani pun mengakui bahwa secara kasat mata gunung terlihat lebih tenang dan cerah.

“Iya memang agak tenang kelihatanya, agak cerah, tapi jangan sampai kita tidak waspada karena Gunung masih berstatus awas dan aktivitas di dekat kawah masih terjadi,” ungkapnya.

Menurutnya, hingga saat ini magma Gunung Agung masih bergerak untuk memenuhi lantai kawah menjadi lava.

Aktivitas pemenuhan lantai kawah inilah yang menjadi selah satu penyebab gempa tremor menerus yang bahkan hingga overscale. Selain itu gunung yang sedang erupsi dinlai wajar mengalami tremor menerus.

Lebih lanjut dikatakan Kasbani terkait dengan adanya dua jenis abu yakni abu putih tebal dan kelabu menurutnya hal tersebut diakibatkan karena adanya jumlah kandungan yang berbeda.

“Kalau putih tebal itu kandungan airnya banyak karena intensitas hujan yang tinggi, sedangkan kelabu itu biasanya mengandung material atau abu vulkanik,” paparnya.

Sedangkan ketika dikonfirmasi terkait dengan adanya akuifer atau lapisan air tanah yang diduga menjadi penyebab adanya lahar hujan walaupun intensitas hujan rendah pihaknya mengatakan bahwa akuifer tidak bisa membuat lahar hujan.

“Akuifer itu lapisan air tanah, tidak bisa membuat lahar hujan,” tegasnya.

Tremor overscale biasanya gunung langsung meletus hebat. Namun Gunung Agung beberapa kali mengalami overscale tapi tidak meletus dahsyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News