Gunung Everest Ikut Terkena Imbas Corona

Gunung Everest Ikut Terkena Imbas Corona
Jalur pendakian Gunung Everest ditutup untuk mencegah corona. Foto: www.japantimes.co.jp

jpnn.com, KATHMANDU - Pemerintah Nepal menutup seluruh jalur pendakian Puncak Himalaya, termasuk Gunung Everest, selama musim pendakian ini demi mengantisipasi penyebaran virus corona (COVID-19).

Menteri Pariwisata Nepal Yogesh Bhattarai mengatakan, pendakian ke seluruh puncak Himalaya pada Maret sampai Mei ditunda.

"Pendakian pada musim ini ditutup," kata Bhattarai, Jumat (13/3).

"Penutupan ini merupakan upaya pencegahan," tambah dia saat ditanya hubungan penutupan dengan pandemi COVID-19.

Nepal sempat melaporkan satu kasus positif COVID-19. Pasien itu merupakan seorang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dan saat itu ia tengah berada di rumah. Otoritas setempat, sejauh ini, telah memeriksa 450 orang.

Penutupan jalur di Nepal diyakini akan berdampak pada ratusan pendaki yang tengah mempersiapkan perjalanannya pada musim semi. Musim itu dinilai sebagai saat yang tepat untuk mendaki karena tidak terlalu dingin dan basah karena hujan. Di Nepal, musim dingin mulai berlangsung pada Juni.

Everest, gunung setinggi 8.850 meter dari permukaan laut (mdpl) atau sekitar 29.035 kaki, berada di perbatasan di antara Nepal dan Tibet, Tiongkok. Otoritas Tiongkok pada Kamis (12/3) juga mengumumkan penutupan jalur pendakian.

Untuk kedua kalinya, otoritas Nepal menutup jalur pendakian dalam beberapa tahun terakhir. Pendakian puncak Himalaya pernah ditutup pada 2015 karena gempa bumi mengguncang Nepal pada 25 April. Saat itu, gempa menewaskan kurang lebih 9.000 jiwa.

Jalur pendakian Puncak Himalaya, termasuk Gunung Everest ditutup sampai Mei demi mengantisipasi penyebaran virus corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News