Gunung Sinabung Erupsi, Abu Vulkanik Rusak Tanaman Warga Barusjahe

Gunung Sinabung Erupsi, Abu Vulkanik Rusak Tanaman Warga Barusjahe
Gunung Sinabung kembali erupsi dahsyat selama 45 menit, Selasa (7/5) pagi. Erupsi ini membuat warga panik, karena hampir setahun Gunung Sinabung ini tidak erupsi lagi. Foto: Solideo/sumut pos

Meski Sinabung tak erupsi lagi, namun pihak PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur Gunung Sinabung.

Sementara itu, paparan abu vulkanik Gunung Sinabung dipastikan merusak berbagai jenis tanaman holtikutura milik petani.

Kerusakan terparah tanaman terjadi di beberapa desa di Kecamatan Barusjahe. Betapa tidak, tebalnya material abu bercampur menyebabkan berbagai jenis tanaman hoktikutura milik petani rusak.

Apalagi, saat ini Tanah Karo tengah dilanda musim kemarau, hingga tanaman yang tertimbun abu langsung gosong dan mati.

“Seandainya hujan langsung turun pasca erupsi, kemungkinan tanaman kami masih terselamatkan. Ini kan tidak, pas musim kemarau pulak, ya hancur semualah,” lirih Sri br Ginting, warga Desa Buntu, Kecamatan Barusjahe saat ditemui di ladangnya, Rabu siang.

BACA JUGA: Bu Mega: Pendukung 01 dan 02 Tidak Perlu Ribut, Sudah ada yang Atur

“Tengoklah cabai dan kopiku ini sudah tertutup abu vulkanik semua. Kemarin sudah kami semprot, tapi tak banyak membantu. Abu justru makin lengket di dain dan buahnya,” katanya.

Agar kerusakan tak makin parah, Sri terpaksan memanen cabainya meski belum waktunya. “Ketimbang rusak semua, mending dipanen sekarang,” lirihnya.

Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung kembali tenang sehari setelah erupsi pada Rabu (8/5). Gunung api yang masih berstatus awas level IV itu tak ada mengalami erupsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News