Guo Bannon

Oleh Dahlan Iskan

Guo Bannon
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Semua ini akan panjang sekali dampaknya. Pun bagi dunia. 

Anehnya ada juga yang berpendapat bahwa Trump itu masih kurang radikal. "Mestinya langsung saja ke sasaran utama: gulingkan pemerintah Tiongkok," ujar Steve Bannon.

Memang di balik Trump sebenarnya ada orang-orang garis keras. Seperti Bannon. Atau John Bolton. Atau Larry Kudlow. Atau John Rutledge.

Dan banyak lagi. Mereka adalah penganut ideologi kanan luar, supremasi kulit putih, konservatif dan aliran keras. 

Orang seperti Bannon-lah yang terus mendorong Trump untuk lebih keras. Termasuk dalam membangun tembok perbatasan dengan Meksiko.

Bannon menilai Trump kurang ngotot dalam membangun tembok itu. Sampai-sampai Bannon mengancam Trump: akan pengumpulan dana sendiri. Untuk membangun tembok perbatasan.

Bahkan Bannon sampai keluar dari Gedung Putih. Berhenti dari penasihat presiden. Ia pilih berjuang di luar pemerintahan. Bisa lebih radikal.

Ia kembali aktif di lembaga think tank. Terus mendorong Trump untuk lebih radikal. Bahkan mendorong negara-negara Eropa. Untuk melawan imigrasi. Bikin tembok pula.

Steve Bannon berkesimpulan: Tiongkok sangat membahayakan. Sudah lama dia punya ambisi menghancurkan Tiongkok. Sejak tahun 2008 lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News