Guru Aniaya Lima Siswa Tak Berseragam Lengkap

Penganiayaan Disaksikan Siswa dan Guru

Guru Aniaya Lima Siswa Tak Berseragam Lengkap
Guru Aniaya Lima Siswa Tak Berseragam Lengkap
Dijelaskannya, saat itu ia juga tak menyangka akan dipukul oleh gurunya. "Saya kan orang pertama yang dipukul perutnya Pak. Makanya, saya tak ada persiapan. Selanjutnya, kami ditampar dan kepala kami didorong. Itu masih mending Pak. Pak Guru juga menendang kemaluan saya. Untung saya sempat menahan dengan kedua tangan saya. Kalau tidak, nggak tau nasib saya Pak," ceritanya, seraya menjelaskan bahwa esok harinya dirinya tak masuk karena sakit.

Hal itu dibenarkan orang tua korban, Wardoyo. "Saat itu, saya tanya ke anak saya. Katanya sakit. Makanya, saya belikan puyer di warung. Saya tidak tahu kalau habis dianiaya gurunya," terangnya.

Wardoyo bersama dengan orangtua keempat siswa pun mengaku tak terima atas perbuatan guru tersebut. "Saya yang merawat dari bayi saja tidak pernah menampar anak saya. Ini kok malah ditampar oleh gurunya. Terus terang, saya tidak terima," tegasnya.

Sementara, Kapolsek Bandar AKP Sugiyanto, saat dikonfirmasi membenarkan tengah menangani dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh guru, dengan korban lima siswa SMP 2 Bandar itu. "Kita masih selidiki. Saat ini, saya belum bisa memberikan keterangan apapun, karena masih (dalam) penyelidikan," ungkapnya. (wid/ito/jpnn)

BANDAR - Seorang guru SMP 2 Bandar, Pekalongan, tega menganiaya lima siswanya, hanya lantaran tak mengenakan seragam lengkap saat upacara Hari Pahlawan,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News