Guru Aniaya Murid SD hingga Muntah-muntah

Guru Aniaya Murid SD hingga Muntah-muntah
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com - AIR NIPIS – Remonado, 11, murid kelas V SDN 60 Bengkulu Selatan (BS) terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan setelah dihajar gurunya. 

Pasalnya warga Desa Tanjung Beringin, Air Nipis, mengalami luka memar di wajah dan kepala akibat dianiayia sang guru berinisial Da.

Anak bungsu dari 4 bersaudara anak pasangan Midi Thoyyib dan Minarti ini selain menderita luka memar, ia sering mengalami muntah-muntah.

Yuharmen, paman korban, kepada Bengkulu Ekspress (Jawa Pos Group), menceritakan, kejadian pemukulan terhadap korban terjadi Sabtu (13/8) sekitar pukul 11.00 WIB di lapangan SD Desa Suka Negeri dekat dengan kantor Camat Air Nipis.

Kronologis penganiayaan berawal saat itu di lapangan sedang ramai memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-71. Karena digelar berbagai perlombaan antar murid SD. Saat itu murid SD tempat korban bersekolah yakni SDN 60 BS sedang bertanding bola kasti melawan murid SDN 61 BS.

Sang guru merupakan salah satu juri dalam pertandingan itu dan korban adalah suporter SDN 60 BS. Hanya saja, saat menulis nilai yang diperoleh murid SDN 60, sang guru diduga curang. 

Pasalnya dalam aturan pertandingan kasti, jika sang anak usai memukul bola langsung lari dan kemudian balik lagi tanpa istirahat mendapat nilai 2, sedangkan anak yang usai memukul bola kemudian istirahat dan baru pulang setelah anak lainnya memukul bola mendapat nilai 1.

Sedangkan saat itu, murid SDN 60, usai memukul bola kemudian lari dan langsung pulang ke garis awal, oleh sang guru hanya diberikan nilai 1. Padahal seharusnya mendapat nilai 2. 

AIR NIPIS – Remonado, 11, murid kelas V SDN 60 Bengkulu Selatan (BS) terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan setelah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News