Guru Dihipnotis Usai Mencoblos, Perhiasan Emas 114 Gram Raib

Guru Dihipnotis Usai Mencoblos, Perhiasan Emas 114 Gram Raib
Korban melapor ke kantor polisi. Foto ilustrasi: dokumen jpnn

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Seorang guru sekolah dasar di Lampung Selatan menjadi korban hipnotis, Rabu (27/6). Akibat kejadian itu, korban bernama Saadiah, 56, kehilangan perhiasan emas seberat 114 gram.

Awalnya, Saadiah baru memberikan hak suaranya dalam pemilihan gubernur di TPS Jalan Hasanudin, Gunungmas, Telukbetung Selatan. Kemudian datang seorang lelaki berpura-pura menanyakan alamat panti jompo di Lampung Selatan.

Kapolsekta Telukbetung Selatan Kompol Yana mengungkapkan, saat itu datang seorang wanita dan memeluk Saadiah. Dia bersikap seolah-olah sudah saling mengenal dan meminta Saadiah membantu lelaki yang menanyakan alamat.

”Tanpa sadar, korban mengikuti kemauan perempuan tersebut untuk membantu menunjukan arah,” kata Yana.

Dalam perjalanan, seorang pelaku menawarkan Saadiah untuk membeli 11 lembar uang Brunai Darussalam miliknya. Lantas tanpa sadar Saadiah memberikan cincin 14 gram dan emas 100 gram yang dia miliki di rumah.

”Lantas korban diajak berkeliling dan ditinggal di di sebuah Mal. Sebelumnya pelaku memerintahkannya untuk membeli buah pesanan. Ada empat pelaku yang beraksi,” ujarnya.

Pada bagian lain, tembakan di kaki kiri melumpuhkan Bobi Hardianto alias Pendok (40), warga Padangcermin, Pesawaran. Lelaki yang masuk daftar pencarian orang (DPO) karena diduga terlibat kasus pencurian dengan pemberatan (curat) ini ditangkap anggota Polsekta Telukbetung Utara, sekitar pukul 01.00 WIB, Kamis (28/6).

Kapolsekta Telukbetung Utara Kompol Suharto mengatakan, Bobi diduga terlibat pencurian dengan korban Yonathan Hendra Pribadi (40), warga Jalan W.R. Supratman, Kelurahan Gunungmas.

Seorang guru sekolah dasar di Lampung Selatan menjadi korban hipnotis, Rabu (27/6).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News