Guru Honorer Peserta Tes PPPK Guru 2021: Panselnas Tidak Dapat Menolong Keadaan Saya?
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Wilayah Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Nonkategori Usia 35 Tahun ke Atas (GTKHNK 35+) Sumatera Yusak menyampaikan permasalahan yang dihadapinya saat mengikuti tes PPPK 2021 Guru tahap I.
Guru honorer itu meraih poin bagus pada tes wawancara dengan poin 34, melebihi batas 24 poin passing grade.
Begitu juga untuk kompetensi teknis, dia mendapat 374 poin, jauh di atas ambang batas 325.
Namun, Yusak gagal mencapai passing grade sosiokultural. Dia hanya meraih poin 112 dari yang seharusnya 130.
"Enggak lulus passing grade kompetensi sosiokultural 130, saya dapat 112 karena kehabisan waktu," ucap Yusak kepada JPNN.com, Jumat (17/9).
Guru honorer di SMKN 2 dan SMAN 3 Kota Bengkulu itu mengakui kurang cepat dalam mengerjakan soal sosiokultural. Tetapi, itu bukan tanpa alasan.
"Saya kurang cepat mengerjakan soal sosial kultural, waktu sudah habis. Hanya 20 soal yang baru dikerjakan, sisanya saya contreng saja, karena waktu," ungkap dia.
"Bagaimana dengan kelulusan? Apakah Panselnas tidak dapat menolong keadaan saya," lanjut Yusak mempertanyakan.
Pengajar yang berencana untuk ikut tes PPPK Guru 2021 Tahap 2 itu juga mempertanyakan teknis seleksinya.
Menurut Yusak, apakah harus mengikuti kembali semua tes, atau cukup untuk yang gagal, yaitu sosiokultural.
Yusak, guru honorer peserta tes PPPK Guru 2021 di Kota Bengkulu sampaikan keluhan kepada Panselnas, BKN hingga Ditjen GTK Kemendikbudristek.
- 5 Berita Terpopuler: Tolong Serius Menindaklanjuti Pengangkatan Honorer jadi PPPK, Jangan Dibenturkan, Waspada
- Guru Honorer Negeri Minta Diprioritaskan di Seleksi PPPK 2024, Jangan Benturkan dengan P1 Swasta
- 5 Berita Terpopuler: Geser Menggeser Guru Honorer, Pembukaan Seleksi PNS 2024 & PPPK Molor, Waspada!
- Guru Honorer jadi PPPK Tuntas Tahun Ini, tetapi PTT Masih Ribuan
- Geser Menggeser Guru Honorer Dalam Penempatan PPPK Masih Terjadi, Kemendikbudristek Diminta Bertindak
- 6 Fakta soal Penempatan PPPK P1 Swasta, Guru P3 di Sekolah Induk Seharusnya Aman