Guru Madrasah 'Nodai' Keponakan di Kelas Sekolah

Guru Madrasah 'Nodai' Keponakan di Kelas Sekolah
Guru Madrasah 'Nodai' Keponakan di Kelas Sekolah

jpnn.com - SUKABUMI - Benar-benar bejat. Kata itu pantas dinobatkan kepada M Ridwan (39) asal Kampung Ciburial Desa Ciambar, Kecamatan Ciambar.

Ridwan yang kesehariannya beraktifitas sebagai guru ngaji, seharusnya menjadi tauladan murid dan tetangganya. Namun dengan alasan mendapatkan wangsit untuk mencapai kesuksesan, ia malah mencoreng nama baik lingkungan dengan menodai murid sekaligus keponakannya sendiri yang masih berusia 15 tahun.

Aksi tersebut dilakukan Ridwan sejak korban masih berusia 11 tahun dan masih duduk di kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dari pengakuan pelaku, sebelum melakukan aksi bejadnya itu, pelaku mengaku mendapatkan petunjuk dari sosok makhluk gaib supaya kehidupannya bisa sukses dalam segala hal dengan berlimpahan rejeki.

"Saya mendapat wangsit untuk hidup senang, harus melakukan persetubuhan dengan gadis yang lahirnya hari Selasa. Karena saya tahu keponakan saya itu kelahirannya hari Selasa, makanya saya pilih dia," ujar Wandi kepada Radar Sukabumi (JPNN Grup) di Mapolres Sukabumi, kemarin.

Pria yang berprofesi sebagai guru Madrasah itu, menceritakan, kejadian tersebut terjadi pertama kali pada tahun 2010.  Saat itu, korban yang baru keluar sekolah dipanggil oleh pelaku untuk diajak ngobrol di dalam ruangan kelas 1. Merasa pelaku adalah guru dan pamannya, korban menuruti panggilan si tersangka.

Di tengah-tengah obrolan dua insan berbeda kelamin dalam satu ruangan itu, pelaku mulai melancarkan aksi bejadnya dengan menawari korban supaya menjadi anak pintar.

Karena korban masih polos, akhirnya termakan rayuan pelaku sehingga bersedia diajak persetubuhan. "Saya tawarkan Bunga untuk mau jadi anak pintar, namun syaratnya dia harus melakukan persetubuhan dengan saya dulu," paparnya.

Saat diajak melakukan persetubuhan tersebut, lanjut pria yang kerapa dipanggil Amang itu, korban sempat menolak dengan alasan takut hamil. Namun, karena pelaku sudah dikuasai setan, berbagai macam rayuan pun dilontarkannya hingga akhirnya korban bersedia disetubuhi.

SUKABUMI - Benar-benar bejat. Kata itu pantas dinobatkan kepada M Ridwan (39) asal Kampung Ciburial Desa Ciambar, Kecamatan Ciambar. Ridwan yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News