Guru Pukul Murid Sampai Kepalanya Berdarah

Guru Pukul Murid Sampai Kepalanya Berdarah
Foto Andy Satria/Radar Surabaya/JPNN.com

"Kemarin anak saya mengeluh karena kepalanya berdarah, setelah saya lihat ternyata benar di bagian kepalanya ada darah kering dan saya beri Betadin," ujarnya.

Yeti mengaku saat di rumah, setelah kejadian itu GDS juga sering mengeluh pusing. Yeti ditemani adiknya Novi Rusmiyanti membawanya ke puskesmas terdekat. Tujuannya untuk memastikan pusing yang diderita GDS itu karena efek dipukul atau hal lain.

"Perawatan di rumah hanya saya beri obat pusing dan obat Betadin. Setelah itu saya bawa ke puskesmas hanya menyarankan untuk di bawa ke IGD RSUD agar di rontgen supaya sakit yang diderita GDS bisa diketahui," terang Yeti.

Setelah mengorek keterangan dari putrinya, Yeti meminta keterangan dari teman sekelas GDS. Pada peristiwa itu juga disaksikan oleh beberapa siswa lainnya, salah satunya adalah RJR.

Siswa yang satu kelas dengan GDS itu membenarkan pada awalnya saat itu pelajaran olahraga, senam loncat sebanyak 50 kali.

Menurut dia, guru olahraga itu sempat menjewer beberapa siswa lain yang dianggap bandel. RJR melihat guru olahraganya itu memang agak galak dan sering main fisik.
RJR juga mengaku pernah kena gebuk di pantatnya di kesempatan sebelumnya. Tapi, waktu itu tidak dipukul dengan gagang sapu, melainkan dengan pipa. “Minggu kemarin saja saya dipukul dipantat pakai pipa,” akunya. (jpnn)


Ini contoh yang tidak baik. Sebagai pendidik, guru seharusnya tidak melakukan kontak fisik dengan muridnya. Akibat aksi main pukul dengan menggunakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News