Guru SD Cabuli Muridnya di Ruang UKS
Diduga Korban Lebih dari 10 Orang

Menurut pengakuan Ra, pelecehan seksual dilakukan di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Ambri melakukan pelecehan dengan memasukkan tangannya ke dalam celana dalam anak didiknya.
Perbuatan pelaku itu dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi, demikian juga keterangan hasil visum dari rumah sakit.
Hingga tadi malam, guru itu masih menjalani pemeriksaan secara intensif di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta Samarinda. Dalam pemeriksaan itu, pelaku mengaku menyesal telah melakukan perbuatan tak senonoh terhadap anak didiknya sendiri.
Menurut keterangan polisi, hingga Jumat siang, baru satu orangtua korban yang melaporkan kepada polisi secara resmi. Feby menjelaskan, dari pengakuan oknum guru itu kepada polisi, korbannya kurang dari 15 orang, lebih 10 orang.
"Diduga masih ada korban lain yang belum melapor kepada polisi. Dari indikasi hasil pemeriksaan kita, korbannya lebih dari 10 orang," terang Feby.
Dari keterangan korban dan catatan kepolisian, aksi Ambri itu sudah dilakukan sejak 2011.
Sementara itu, kepala sekolah tempat Ambri mengajar mengaku baru mengetahui kasus beberapa hari terakhir. Pihaknya akan mendalami dulu masalah ini. (*/dra*/fch/far/k14)
SAMARINDA - Tindak asusila dengan korban anak-anak semakin mengkhawatirkan di Kaltim. Kasus terbaru, seorang guru di salah satu SD di Kecamatan Samarinda
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sakit Hati Diolok-Olok Jadi Alasan FK Tusuk Leher Honorer di Batam
- Prostitusi Online di Lhokseumawe Terungkap, Sekali Begituan Bayar Rp 700 Ribu
- Sindikat Ganjal ATM Bobol Rp 100 Juta Milik Pensiunan Telkom, Begini Modus Pelaku
- Perempuan Ditemukan Tewas Posisi Tengkurap, Polisi Ungkap Hasil Visum
- Mayat Pria yang Ditemukan di Indekos Ternyata Korban Pembunuhan & Sodomi
- Mahasiswi Ini Sadis Banget, Kurung-Aniaya Kekasih Sampai Tewas